Penembakan Mahasiswa Unmuh Jember

Oknum Brimob Ini Ubah Plat dan Velg Mobil, Usai Tembak Kepala Mahasiswa Dengan Revolver

Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin saat merilis pelaku penembakan mahasiswa Universitas Muhammadyah Jember, Senin (13/3/2017). inset : Dedy

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER -- Kasus penembakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Dedi, akhirnya terkuak.

Tersangka penembakan yang membuat korban meninggal dunia di lokasi kejadian, ternyata adalah anggota polisi.

Tersangka berinisial BM masih berusia 24 tahun, dan merupakan anggota Brimob Polda Jawa Timur (Jatim).

Usai peristiwa penembakan, BM berupaya mengelabui polisi. Ia mengubah nomor polisi mobil Honda Jazz yang dikendarainya. Mobil tersebut memiliki nomor polisi P-1315-MA, dan diubah menjadi N-573-RE.

Selain mengubah nomor polisi, BM juga mengubah warna velg mobil. Awalnya velg tersebut berwarna merah muda, namun dicat ulang dengan warna hitam. Namun dua perubahan itu tidak berpengaruh. Polisi akhirnya tetap menemukan BM.

"Tersangka sudah mengakui perbuatannya. Dia merupakan anggota Polri dari Satuan Brimob," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, saat memimpin rilis di Polres Jember, Senin (13/3).

Machfud mengatakan, pihaknya mengedepankan komitmen penegakan hukum yang professional dan berkeadilan, siapapun pelakunya. Meskipun dalam kasus ini tersangka adalah seorang polisi aktif.

BM merupakan anggota Brimob Polda Jatim yang berasal dari Jember. Saat kejadian, BM tengah pulang kampung. Meski saat itu sedang tidak bekerja, namun BM tetap membawa senjata api jenis revolver.

Machfud menilai, peristiwa penembakan terhadap Dedi bermula dari salah paham saat berlalu lintas di jalan Raya Sultan Agung Kecamatan Kaliwates, Jember.

Saat itu, Dedi dibonceng oleh temannya mengendarai motor Suzuki Smash warna hitam biru dengan nomor polisi EA-2617-SF.

Tidak berapa lama, motor yang ditumpangi Dedi bersenggolan dengan mobil Honda Jazz.

Mobil tersebut berpenumpang empat orang. Dan tersangka penembakan ada di dalam mobil tersebut.

Korban dan rekannya lalu menghentikan laju mobil. Semula mereka terlibat adu mulut dengan penumpang mobil. Tidak berapa lama, adu mulut berubah menjadi perkelahian.

BM yang saat itu duduk di kursi depan pun membantu rekannya. Karena larut dalam perkelahian, BM lalu mengeluarkan senjata api.

Senjata api yang dikeluarkan BM lalu menjadi perebutan dalam perkelahian tersebut. Hasilnya, dorr, suara tembakan memecah perkelahian tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini