Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Liburan panjang sudah pasti menjadi waktu khusus buat bersilaturahmi ke sanak saudara atau berlibur bersama keluarga dan teman.
Hanya saja, sering kali saat bepergian libur panjang selalu terkendala macet.
Baik macet di ruas jalan umum maupun ruas jalan tol.
Berikut Kepala Humas Jasa Marga Tol Surabaya-Gempol, Agus Tri, memberikan tips berkendara aman, nyaman dan memberikan solusi biar cepat.
Jika mengalami penumpukan antrian di gate tol otomatis (GTO) Jasa Marga memberikan tips-tips khusus berikut ini :
1. Selalu menyetir pada kondisi prima dan memegang setir menggunakan dua tangan.
Kondisi ini akan memberikan kestabilan roda depan saat masuk lubang jalan yang tertutup air hujan.
2. Pastikan kendaraan dari rem dan ban masih tebal sebelum bepergian.
Ketika mobil berada di jalan tol, mobil akan dipacu dengan kencang.
Jika kampas rem tipis maka akan bermasalah saat mengerem terutama saat mengerem mendadak. Bisa-bisa mobil tidak berhenti malah terus berjalan sehingga bisa menabrak mobil yang ada di depannya.
Kondisi ban tipis akan mempengaruhi kestabilan mobil saat dipacu dengan kecepatan tinggi kondisi ban yang terlalu tebal juga tidak bagus. Jadi pastikan mobil Anda dipompa dengan takaran angin yang pas.
3. Jika memakai mobil harus memperhatikan air radiator masih banyak atau tidak.
Ini sangat penting, karena jika air radiator sampai habis maka mesin mobil bisa kepanasan dan kemudian mohok
4. Jangan lupa melepas rem tangan saat melaju di kemacetan.
Ini untuk menghindari kampas rem terbakar.
5. Memakai alat tambahan pemukul nyamuk saat transaksi di gate tol.
Guna mempercepat traksaksi e-tol, pengemudi bisa menggunakan alat pemukul nyamuk.
Menggunakan alat pemukul ini pengendara bisa mengikat atau menempelkan selotip bolak balik ke pemukul nyamuk dan kartu.
Selain mempercepat dan mempermudah transaksi, pengendara juga tak perlu khawatir harus mendekatkan kendaraanya ke tembok sisi kanan sopir.
Ini videonya :
6. jangan berhenti tepat disebelah ban truk bermuatan
Jembatan timbang sudah tak berfungsi kembali.
Kondisi ini membuat pengusaha organda nekad membawa muatan melebihi tonase yang ditentukan.
Akibatnya, ban truk tak sedikit yang meletus.