TOP 5 Nasional

Dari Baru Ditetapkan Jadi Wagub Sudah Tuai Protes Hingga Bocah Narsis dan Bicara Santai ke Jokowi

Penulis: Edwin Fajerial
Editor: Edwin Fajerial
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TOP 5 Nasional

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini adalah kumpulan berita nasional terpopuler di Tribunnews.com.

1. Baru Ditetapkan Jadi Wakil Gubernur Sudah Tuai Protes Warga

Sosok Sandiaga Uno memang sedang menarik diperbincangkan masyarakat.

Bukan hanya karena terpilihnya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta saja, namun segala hal mulai dari kehidupan dan orang terdekatnya juga menarik perhatian.

Ada dua hal yang baru-baru ini menimbulkan kritikan untuk Sandi, bakhan memprotes program kerjanya.

Pertama yang masih hangat diomongkan adalah tragedi rombongan Sandiaga yang dengan sengaja melewati jalur busway.

Sontak itu menjadi pertanyaan besar, kenapa harus melanggar peraturan.

Permintaan maaf pun sudah dilontarkan Sandiaga.

"Dari hati terdalam saya minta maaf," ungkap Sandiaga saat dikonfirmasi langsung oleh Tribunnews.com terkait peristiwa tersebut, Sabtu (6/5/2017).

"Ya saya sudah minta maaf. Insya Allah tidak akan terulang lagi," lanjut Sandi.

Ternyata, kritik untuk Sandi bukan hanya karena menerobos jalur busway saja.

Komunitas Perempuan Peduli Kota Jakarta (PPKJ) dengan tegas memprotes rencana Sandi, yang akan menggunakan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) untuk forum ta'aruf para jomblo.

"Bukan untuk area mengembalikan nilai-nilai tradisional yang menomorduakan perempuan, seperti perjodohan bagi para Jomblo yang sama sekali bukan wewenang negara," ujar PPKJ.

2. Polri TNI Beda Tanggapi Isu Makar Wiranto Akhirnya Bertindak

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengaku akan segera memanggil PanglimaTNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polri Tito Karnavian.

Pemanggilan ini untuk membahas perbedaan pandangan antara kedua pimpinan institusi soal upaya makar terhadap pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

"Nanti akan saya kumpulkan untuk menjawab pertanyaan ini," kata Wiranto di Jakarta, Sabtu (6/5/2017).

Dalam talkshow "Rosi" yang tayang di Kompas TV, Kamis (4/5/2017) malam, Gatot menyebut upaya makar tidak akan mungkin dilakukan kelompok Islam untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Gatot menilai, adanya kabar soal upaya makar dalam aksi unjuk rasa bela agama itu adalah berita bohong atau hoax untuk menakuti rakyat Indonesia.

Dia merasa tersinggung dengan adanya informasi yang berkembang di masyarakat, yang mengaitkan aksi umat Islam dengan upaya kudeta pemerintahan Presiden Jokowi.

Padahal sebelumnya, pihak kepolisian sudah menangkap sejumlah orang yang dituduh akan melakukan upaya makar terhadap pemerintah.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto enggan mengomentari pernyataan Gatot.
Namun ia mengatakan, hingga saat ini proses penyidikan kasus dugaan makar masih bergulir di Polda Metro Jaya.

Penangkapan pertama terjadi pada 2 Desember 2016, saat aksi Bela Islam 212 digelar.
Saat itu polisi menangkap Ahmad Dhani, Eko, Adityawarman, Kivlan Zein, Firza Huzein, Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, Jamran dan Rizal Kobar.

Penangkapan kedua dilakukan pada 30 Maret 2017.

Penangkapan dilakukan menjelang aksi damai 31 Maret atau yang lebih dikenal 313.

Orang-orang yang ditangkap yaitu Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath dan empat orang lain berinisial ZA, IR, V, dan M.

3. Cuma Bocah Ini yang Berani Narsis dan Bicara Santai pada Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo sempat memiliki segmen #JokowiMenjawab melalui akun YouTube dan Facebooknya.

Beberapa waktu lalu, Jokowi dibuat penasaran dengan sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang anak berusia 14 tahun.

Bocah yang ternyata bersekolah di Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang, Jawa Timur, ini bernama Yadian.

Yadian pernah mengajukan pertanyaan tentang hokage ke-8 dalam serial anime Naruto.
Jokowi yang tidak tahu-menahu mengenai hal itu, langsung meminta kepada Yadian untuk menjelaskan jawabannya.

Yadian pun telah membuat video baru untuk menjelaskan soal hokage kepada Jokowi.

Pada video yang dibuatnya, Yadian tampak mengenakan kemeja, sarung dan dilengkapi peci di kepalanya.

Ia tampak memegang sebuah buku yang menjadi contekannya saat berbicara.

Bocah ini juga tidak terlihat grogi dan malah terkesan santai.

Di belakangnya terlihat seorang bocah lainnya yang sedang berbaring.

Dengan lantang, ia juga menuturkan harapannya kepada Jokowi agar menjadi pemimpin layaknya hokage ke-8, yakni Uzumaki Naruto.

"Apakah saya mampu menjadikan negara kita seperti konoha dalam kepemimpinan Uzumaki Naruto yang tenteram, damai, alim, disiplin? Saya jawab Insya Allah. Dengan izin Allah dan kerja keras kita semua, pasti bisa," ujar Jokowi melalui akun Facebooknya, Minggu (7/5/2017).

4. Mantan Ketua MK Minta Pemerintah Bubarkan Ormas Anti Pancasila Lewat Pengadilan

Rencana pemerintah untuk membubarkan ormas anti Pancasila dinilai tidak perlu dilakukan secara terburu-buru dan mematuhi aturan hukum yang berlaku.

Proses pembubaran terhadap ormas anti Pancasila tetap harus dilakukan dengan aturan hukum yang berlaku.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie menyarankan pemerintah untuk mempersoalkan ormas anti Pancasila lewat proses peradilan.

5. PBNU Minta Pemerintah Tindak Tegas Ormas Anti Pancasila

Langkah pemerintah untuk membubarkan organisasi kemasyarakatan yang anti Pancasila mendapat dukungan dari pengurus besar Nahdlatul Ulama.

PBNU meminta pemerintah tegas menindak ormas yang anti Pancasila.

Berita Terkini