Massa pengunjuk rasa terus bertambah dan berteriak meminta Fahri Hamzah meninggalkan Manado.
Upaya Gubernur Sulut Olly Dodokambey untuk menenangkan massa dari mobil komando massa tak diindahkan.
Massa berhasil menembus penjagaan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di gerbang bandara. Dan massa merangsek masuk ke area dalam terminal VIP hingga tumpah ke landasan pesawat untuk mencari Fahri. Sejumlah kaca pintu pecah dan bagian bandara rusak.
Namun, Fahri bisa keluar meninggalkan area bandara lebih dulu dengan pengawalan ketat sejumlah aparat kepolisian. Ia dan Olly Dodokambey menunju Kantor Gubernur untuk melaksanakan kegiatan kunjungan berupa diskusi.
Rupanya sudah banyak massa yang juga berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur, Jalan 17 Agustus, Kota Manado. Sebagian massa yang tadinya berunjuk rasa di bandara juga bergerak ke Kantor Gubernur. Akhirnya, depan pagar Kantor Gubernur Sulut sudah penuh dengan massa.
Fahri tetap melaksanakan kegiatan di dalam Kantor Gubernur. Namun, di depan Kantor Gubernur, massa terus berteriak mendesak Fahri meninggalkan Manado. Sebagian massa mulai merangsek masuk ke halaman kantor gubernur meski banyak petugas kepolisian dengan peralatannya melakukan penjagaan ketat.
"Situasi saat di kantor gubernur, massa sempat anarkis dengan melakukan pelemparan. Namun, berhasil diredakan oleh petugas dengan menggunakan tembakan peringatan dengan peluru hampa dan gas air mata," jelas Ibrahim.
Karena situasi di kantor gubernur sudah panas, akhirnya Fahri Hamzah menyudahi kegiatan kunjungan. Lantas, dia dievakuasi oleh pihak kepolisian untuk kembali menuju Bandara Sam Ratulangi.
"Pada pukul 16.30 WITA rombongan Bapak Fahri Hamzah kembali ke bandara dan langsung take off ke Jakarta," jelas Ibrahim.
3. Mau Dilaporkan ke Polisi Atas Penghinaan Presiden, Ini Pernyataan Veronica
Aksi orasi Veronica Koman Liau, simpatisan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Tahanan Cipinang, Jakarta Timur berbuntut panjang.
Pasalnya, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengirimkan surat kepada Vero untuk segera membuat permintaan maaf secara terbuka.
Sebuah video ketika Vero berorasi mendadak viral.
Dalam video itu, Vero mengatakan bahwa rezim pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) adalah rezim yang lebih parah dibandingkan dengan rezim pemerintahan sebelemunya, yaitu rezim era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Karena itu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo pun mengancam membawa masalah ini ke jalur hukum, jika Vero dalam sepekan ini tak memberikan klarifikasi.
Vero belum mau memberikan tanggapan pula perihal Kemendagri yang mengirimkannya surat untuk melakukan permintaan maaf atas orasinya tersebut.