Jajanan 90-an Ini Mulai Langka, Anak-anak Ternyata Masih Mengidolakannya, Hingga Rela Lakukan Ini

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gulali ternyata merupakan jajanan yang tidak hanya digemari anak-anak pada era 90-an.

Anak-anak sekarang ternyata masih menyukai gulali yang kini sudah mulai langka dijumpai.

Bahkan, pada komplek perkampungan di Manyar Sabrangan, Mulyorejo, Kota Surabaya, anak-anak rela melakukan hal ini untuk menahan pedagang gulali agar tak lekas pergi.

Dinar (5), siswi Taman Kanak-kanak ini pun langsung lari ke rumahnya untuk minta uang usai melihat pedagang gulali di sekitar rumahnya.

"Sebentar Pak ya, aku tak pulang dulu. Bapak jangan pergi," ucapnya ke pedagang gulali tersebut lalu lari ke rumahnya yang berjarak 100 meter dari pedagang yang ia temui di depan lapangan voli, Kamis (1/6/2017).

Baca: Bingung Menu Buat Berbuka Puasa? Yuk Cicipi Manisnya Bubur Madura, Bisa Kamu Dapatkan di Tempat Ini!

Karena melihat teman-temannya sudah membawa satu atau dua gulali, Dinar pun tetap lari meski pedagang gulali itu masih duduk santai menanti.

"Satunya berapa? Saya beli tiga ya pak," ucapnya setelah mendengar jawaban penjual jika harga satu gulali Rp 1.000.

Ketika ditanya alasan dirinya menyukai jajanan lawas ini, Dinar pun memberikan jawaban demikian.

"Suka aja. Enak, manis rasanya trus bentuknya bagus. Aku suka bentuk sepeda sama sisir," ucapnya kepada TribunJatim.com.

Jajanan gulali pada era 90-an memang berbeda fisiknya dibanding gulali zaman sekarang.

Jika dulu hanya berbentuk lengket dan molor berwarna cokelat atau merah, kini anak-anak bisa menikmati jajanan berbahan dasar gula ini dalam berbagai bentuk dan warna.

Baca: Orang yang Berpuasa Bisa Tetap Berolahraga, Tapi Hanya Saat-saat Waktu Seperti Ini

Dari bentuk sepeda kayuh, sepeda motor, otopet, bunga, sisir, orang-orangan sawah, dan masih banyak lagi.