Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mendekati libur lebaran bulan Ramadan, Surabaya terpantau dirundung awan gelap dan diguyur hujan selama 2 hari yakni tanggal 20 dan 21 Juni 2017.
Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Ari Wijayanto memberikan sejumlah informasi terkait hujan dan awan pekat tersebut.
"Kondisi cuaca di Jawa Timur beberapa hari ini cenderung mendung kadang disertai hujan, hal ini diakibatkan oleh adanya pusaran angin di atas Kalimantan bagian Selatan, yang istilah meteorologinya "Eddy," terang Ari.
Dia menuturkan, Fenomena Eddy adalah sirkulasi di atmosfer yang memiliki vortisitas dalam suatu area atau pusaran angin dengan durasi harian dan biasanya jika suatu daerah terdapat eddy maka cenderung banyak hujan.
Baca: Dishub Jatim Pastikan Bus dan Sopir yang Beroperasi Selama Mudik Lebaran Laik Jalan
"Adanya eddy inilah yg mengganggu sistim cuaca seperti sekarang ini, jadi kurang kondusif dan literatur hujannya tak menentu, ini sering kok terjadi tapi hanya beberapa hari lalu hilang lagi," lanjutnya. (22/6/2017)
Indikasi kemunculan Eddy sudah nampak sejak beberapa hari yang lalu di sekitar Kalimantan bagian Tengah sebelum menjalar ke Surabaya.
"Nah sekarang memang sudah diprediksi akan bergerak ke arah selatan sampai barat daya, dengan memperhatikan pola isobar kondisi ini terlihat sangat jelas. Sedang pola streamline yang terbentuk sebagai akibat kondisi ini mengakibatkan potensi pembentukan awan-awan konvektif di beberapa wilayah Jatim khususnya, akibat bloking dari eddy tersebut," kata Ari.
Baca: Buat Kamu Berkendara Sendiri Saat Pergi Mudik, Waspadai Gejala Microsleep
Beruntungnya, sejak Kamis dini hari (22/6/2017), Fenomena Eddy telah dinyatakan berkurang derastis bahkan tak menutup kemungkinan akan hilang.
"Sudah hilang, tapi potensi terjadi lagi masih ada, dilihat dari pola isobar yang ada," tutup Ari.