Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Cross Culture Festival Surabaya dilaksanakan di halaman Balai Kota, Taman Surya pada Minggu (9/7/2017)
Acara ini dibuka oleh penampilan puluhan grup tari yang menampilkan tari tradisional Jatim yakni Remo, dan tari Tradisional Jepang yakni Yosakoi.
Grup pertama ialah peserta Tari Remo kelas anak-anak.
Namun saat akan memulai penampilannya, mereka sempat harus menunggu beberapa menit di atas panggung.
Baca: Kota Kochi di Jepang dan Surabaya Punya Kesamaan Soal Waktu? Ini Kata Peserta Yosakoi di CCF
Suara musik latar tari mengalami kendala sehingga sempat tidak keluar.
Alunan musik sempat berbunyi sejenak, namun tiba-tiba mati.
Hal ini terjadi tidak hanya sekali, kendala ini terpantau terjadi hingga tiga kali.
Tak tahan dengan kendala itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini langsung berdiri dari tempat duduknya dan mendatangi pelaku pengatur Audio.
Dia sendiri, mencoba melihat dan menanyakan apa yang membuatnya bisa terjadi.
Baca: Bunyi Gelang Lonceng Tari Remo dan Naruko Yosakoi dari 79 Grup Tari Ramaikan CCF Surabaya
Ternyata kesalahan ada pada flash drive yang ditancapkan kurang tepat, hingga lagu yang dimainkan sempat terputus.
"Flasdisk-nya kendo (Flashdisknya longgar), gak pas dipasang," jelas Risma saat ditanya kendala yang terjadi.
Akhirnya kendala dapat diatasi dan peserta pertama dapat tampil di hadapan Walikota Surabaya dan Walikota Kochi, Okazaki Seiya.