Digugat Pasien Bayi Tabung karena Hasil Tak Sesuai Keinginan, Owner RSIA Ferina Tegaskan Hal Ini

Penulis: Aqwamit Torik
Editor: Alga W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RSIA Ferina yang terletak di Jalan Irian Barat, Surabaya.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - dr Aucky Ginting menegaskan, jika pihaknya sudah menjelaskan resiko program pemilihan bayi tabung.

Ia mengatakan, saat pasangan suami istri Tommy Han dan Evelyn Saputra menginginkan program hamil lewat bayi tabung, dr Aucky sudah memberikan penjelasan dan pernyataan kepada pasien.

Hal ini menurutnya sudah dilakukannya sampai ketika akan melakukan penanaman embrio kepada pasien bayi tabung.

Pihaknya juga tak pernah menjanjikan pasien, terkait kesesuaian kelamin dari bayi pasien yang lahir nanti.

"Karena resiko dari program pemilihan bayi tabung dengan teknik pre implantation genetic diagnosis/screening (PGD/S), memiliki kemungkinan meleset atau misdiagnosis sampai 10-15 persen," jelasnya, Jumat (14/7/2017).

Baca: Biaya Program Bayi Tabung di Indonesia, di Surabaya tidak Sampai Rp 50 Juta

Perlu diketahui, ahli andrologi di bidang Assisted Reproductive Technology (ART) atau Teknologi Reproduksi Berbantu/Bayi Tabung, dr Aucky Ginting, sebelumnya digugat pasiennya ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (11/7/2017).

Owner Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina di Jalan Irian Barat itu digugat Tomy Han dan Evelyn Saputra, pasien pasutri yang berkeinginan memiliki anak laki-laki.

Untuk mewujudkan keinginan itu, pasutri yang tinggal di Galaxy Bumi Permai tersebut mendatangi tempat praktik dr Aucky di RSIA Ferina.

Baca: Gus Ipul Berada di Puncak Elektabilitas Hasil Survey Lembaga Ini, Begini Tanggapannya

Setelah konsultasi, pasutri itu disarankan untuk mengikuti program bayi tabung.

Setelah tertarik akan program bayi tabung dr Aucky, Tomy Han dan istrinya membayar biaya sebesar Rp 47,6 juta.

Pada 28 November 2015, dr Aucky mulai melakukan proses bayi tabung.

Baca: Pembuangan Limbah di Jembatan Dekat Rusunawa Romokalisari Sampai Bubarkan Acara Tahlilan Warga

Namun, bukan bayi laki-laki yang dilahirkan, namun bayinya berjenis kelamin perempuan.

Setelah bayi perempuan itu lahir, kondisi kesehatan bayi memburuk.

Bayi perempuan hasil program bayi tabung itu mengalami gangguan usus dan kerap keluar masuk rumah sakit.

Baca: Limbah Beracun di Rusunawa Romokalisari Berbau Menyengat, Sampai Tembus 4 Lapis Masker

Berita Terkini