Selain itu, mereka biasanya memiliki musuh di lingkungan sekitarnya, sehingga hal itu memicu balas dendam kepada orang lain.
Baca: Bayi Ini Dimakan Hidup-hidup Oleh Segerombol Semut Besar di Hutan, Ditemukan Setelah 3 Hari Dibuang
3. Pola Asuh Orangtua
Orangtua berperan penting dalam mendidik karakter anak.
Memperhatikan perilaku anak dan kehidupan anak sangatlah penting, karena hal itu membuat anak merasa mendapat perhatian dari orangtua.
Jika pola asuh yang diberikan yaitu membebaskan anak dan orang tua cenderung tak peduli, maka anak akan mencari perhatian di luar rumah dengan aksi pem-bully-an.
Memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak dapat mencegah anak melakukan aksi bullying di lingkungan sekolahnya.
Baca: Lima Film Ini Judulnya Berbau Hohohihe, Tapi Jangan Ngeres Dulu, Isinya Justru Bertolak Belakang
4. Suka Berkelahi
Suka berkelahi dapat memicu aksi bullying di kalangan remaja.
Jika seseorang berkelahi satu kali, maka dia akan ketagihan dan melakukan hal tersebut terus-menerus.
Biasanya yang memicu seseorang untuk berkelahi adalah untuk membuktikan kekuatannya.
Namun hal itu berdampak pada kebiasaan anak yang berubah menjadi suka berkelahi.
Baca: Kecewa Iqbaal Jadi Dilan, Netter Saranin Aktor yang Lebih Cocok, dari Anak Lawyer sampai Khayal Abis
5. Media