12 Biji Baterai BTS Milik Telkomsel Disikat Pencuri, Kerugian Capai Rp 24 Juta

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu bangunan tower BTS di Plosokerep, Kota Blitar. Bangunan tower pemancar sinya jenis monopole itu didirikan di lahan yang disewa dari warga setempat.

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Baterai tower base transceiver station (BTS) milik operator seluler Telkomsel di Dusun Krajan, Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, hilang dicuri maling.

Peristiwa itu membuat PT Telkomsel mengalami kerugian sekitar Rp 24 juta.
Kasus pencurian itu dilaporkan ke Polres Blitar Kota. Kecamatan Wonodadi masuk wilayah hukum Polres Blitar Kota. Polisi masih menyelidiki kasus pencurian tersebut.

"Kasusnya masih dalam proses penyelidikan," kata Kasubag Humas Polres Blitar Kota, Iptu Sony H, Rabu (19/7/2017).

Kasus pencurian itu diketahui, Selasa (18/7/2017). Saksi yang pertama kali mengetahui aksi pencurian, Nurul Huda (35), petugas perawatan di areal tower. Ketika itu, Huda hendak membersihkan halaman tower. Pekerjaan itu rutin ia lakukan tiap hari.

Sesampai di lokasi, Huda melihat pagar areal tower masih dalam posisi terkunci. Ia membuka kunci pagar lalu masuk ke areal tower. Begitu di dalam, ia melihat sabuk baterai tower berada di luar lemari. Lemari itu sebagai tempat penyimpanan baterai.

Karena curiga, ia mengecek isi lemari. Ternyata sejumlah baterai di dalam lemari hilang. Ada 12 biji baterai BTS yang terdapat di lemari. Semua baterai hilang.

Baca: Diskominfo Kota batu Teliti 30 Tower Tak Aktif

"Pelaku masuk dengan cara membuka baut pagar kemudian mencongkel lemari baterai yang terbuat dari pelat besi," ujar Sony.

Selain mengambil baterai, pelaku juga mengambil kabel grounding yang ada di lokasi. Kabel tembaga yang diambil pelaku sepanjang delapan meter.

"Korban mengalami kerugian mencapai Rp 24,6 juta," katanya.(Surya/ Samsul Hadi)

Berita Terkini