Poin Penting:
- Lokasi: Situs Tondowongso, Kediri, Jawa Timur.
- Tujuan Ekskavasi: Mengetahui struktur candi lebih lengkap dan mempersiapkan pemasangan atap pelindung.
- Pihak Terlibat: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kediri, BPK Wilayah XI, dan tim arkeolog UGM.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Aktivitas penggalian dan pengukuran tampak sibuk di area Situs Tondowongso, Desa Gayam Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Jawa Timur. Sejumlah petugas dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri bersama tim arkeolog terlihat menandai kotak-kotak galian dengan benang pembatas, lalu menggali lapisan tanah dengan hati-hati, Jumat (22/8/2025).
Suasana penggalian berlangsung sistematis. Beberapa arkeolog duduk di tepi kotak galian sambil mencatat detail temuan, sementara petugas lain menggali beberapa titik yang telah ditentukan.
Ekskavasi ini merupakan lanjutan dari upaya penelitian sekaligus pelestarian Situs Tondowongso yang luasnya mencapai 9.700 meter persegi. Fokus penggalian tahun ini diarahkan pada tiga titik utama, masing-masing di sisi gapura struktur candi seluas 54 meter persegi, area candi perwara atau candi pendamping seluas 96 meter persegi, dan sisi candi induk seluas 121 meter persegi.
Baca juga: Pria Tertelungkup Tak Bernyawa di Atas Sepeda Ontel di Jembatan Kediri, Diduga karena Kelelahan
Staf Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan (Jakala) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Imam Syafi’i mengatakan ekskavasi dijadwalkan berlangsung selama 10 hari ke depan, dimulai sejak Rabu (20/8/2025) kemarin.
"Tujuan utamanya untuk mengetahui struktur bangunan secara lebih lengkap sekaligus mempersiapkan pengembangan situs ini sebagai destinasi wisata budaya," jelas Imam saat ditemui di lokasi, Jumat (22/8/2025).
Tak hanya itu, penggalian kali ini juga difokuskan untuk mendukung rencana pembangunan tiang pancang yang akan dipasang sebagai bagian dari pengatapan dan perlindungan situs. Sebelum tiang pancang berdiri, tim harus memastikan titik fondasi tidak mengenai struktur asli candi.
Koordinator Arkeolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Lintang Andamarati menjelaskan hingga saat ini sudah ada enam kotak galian dengan ukuran 2x2 meter yang dibuka menggunakan metode sistem lot atau teknik penggalian kotak-kotak.
"Jika ditemukan struktur signifikan, penggalian langsung dihentikan pada kedalaman sekitar dua meter. Rencana tiang pancang memang harus melalui ground check terlebih dahulu supaya tidak merusak fondasi asli candi," ungkap Lintang.
Baca juga: Cuaca Jatim Jumat 22 Agustus 2025: Hampir Semua Daerah Cerah, Kediri Hujan Petir Pagi Hari
Di sisi selatan, tim arkeologi menemukan susunan bata yang diperkirakan merupakan bagian dari fondasi candi. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Situs Tondowongso memiliki struktur besar dan kompleks, tidak hanya sebatas reruntuhan.
"Kalau dibiarkan terbuka, bata-bata ini lama kelamaan bisa rusak terkena cuaca. Jadi rencana pengatapan ini memang lebih ke arah perlindungan situs. Kami nanti juga akan membuat laporan lengkap beserta rekomendasi teknis agar pembangunan tiang pancang tidak salah posisi," imbuh Lintang.
Ekskavasi ini melibatkan kerja sama antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, dan tim arkeolog UGM. Nantinya diharapkan mampu menghasilkan pemetaan menyeluruh sebelum tahap pembangunan fisik perlindungan situs dimulai.
Selama ini memang Situs Tondowongso terkesan kurang terawat. Apalagi saat musim hujan tiba, struktur candi akan dipenuhi dengan genangan air lantaran sistem drainase yang kurang baik. Ditambah lagi posisi candi yang berada lebih rendah di bawah permukaan tanah area Situs.
Situs Tondowongso sendiri merupakan penemuan arkeologi besar yang ditemukan tahun 2007. Lokasi ini diyakini sebagai kompleks candi peninggalan Kerajaan Kediri dan disebut-sebut sebagai salah satu penemuan arkeologi klasik terbesar dalam 30 tahun terakhir.