BPBD Kediri Siapkan Puluhan Tandon Air dan Mobil Tangki Hadapi Kemarau Ekstrem Tahun ini

Penulis: Isya Anshori
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIAGA - Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno saat menunjukkan puluhan tandon dalam rangka siaga kekeringan, Jumat (22/8/2025). 

Poin Penting:

  • Bantuan: 50 unit tandon air berkapasitas 1.200 liter dari BPBD Jawa Timur.
  • Wilayah Prioritas: Kecamatan Mojo dan Banyakan.
  • Fasilitas Lain: Tiga unit mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Puluhan tandon air baru berkapasitas 1.200 liter mulai disiapkan BPBD Kabupaten Kediri untuk mengantisipasi dampak kemarau ekstrem tahun ini.

Bantuan tandon tersebut datang dari BPBD Provinsi Jawa Timur yang nantinya akan didistribusikan ke desa dan titik rawan kekeringan.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan pihaknya menerima 50 unit tandon tambahan, di luar stok lama sekitar lima unit yang masih tersedia di gudang. Fasilitas ini akan didistribusikan di titik-titik yang paling membutuhkan, terutama wilayah yang sering mengalami kesulitan air bersih.

"Kalau ada warga desa yang membutuhkan, bisa mengajukan melalui BPBD. Jadi antisipasinya seperti itu, supaya kecukupan air bersih bagi masyarakat tetap terjamin," kata Djoko, Jumat (22/8/2025).

Baca juga: Antisipasi Anomali Cuaca, BPBD Kediri Tingkatkan Kewaspadaan Bencana

Berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Kediri, dua kecamatan yang menjadi langganan kekeringan pada musim kemarau adalah Kecamatan Mojo dan Banyakan. Keduanya juga masuk daftar daerah rawan pada tahun sebelumnya sehingga kembali mendapat prioritas.

Djoko mencontohkan di Desa Ponggok Kecamatan Mojo pernah terdampak cukup parah karena hanya mengandalkan satu mata air dari Desa Petungroto. Namun sejak September 2024, wilayah itu mulai mendapat aliran tambahan dari sumber lain melalui pipanisasi, sehingga tahun ini lebih siap.

Selain Ponggok, Desa Sepawon di Kecamatan Plosoklaten juga pernah terkendala distribusi air bersih akibat pipa terbakar. Kerusakan tersebut sudah diperbaiki oleh dinas terkait, sementara Desa Ploso Lor mendapat tambahan enam unit tandon berkapasitas 1.500 liter karena sumur warganya sempat tercemar limbah.

"Mitigasi ini kami lakukan agar tidak terjadi dampak kekeringan air kepada warga," ucapnya.

Untuk tandon ini lanjut Djoko tidak hanya diperuntukkan di wilayah Kabupaten Kediri saja. Dia menuturkan apabila Kabupaten/Kota sekitar Kediri membutuhkan akan diberikan, lantaran bantuan tersebut dari Provinsi Jawa Timur.

"Seperti Tulungagung, Nganjuk dan Jombang apabila membutuhkan kita akan kirim, karena ini (bantuan - red) dari Jatim," ungkapnya. 

Selain tandon, BPBD Kediri juga menyiagakan tiga unit mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter untuk dropping air ke desa-desa terdampak.

"Kami selalu siap jika sewaktu-waktu harus menyalurkan air ke wilayah yang membutuhkan,” tegas Djoko.

Baca juga: DBD Mengintai di Tengah Kondisi Cuaca yang Tak Menentu, Masyarakat Kediri Diimbau Waspada

Tak hanya itu, koordinasi juga dilakukan dengan TNI-Polri, Satpol PP, hingga Perhutani untuk mendukung kesiapsiagaan bencana di lapangan. Selain itu, BPBD juga bekerjasama dengan desa agar mengaktifkan tim siaga bencana sehingga cepat melaporkan kondisi wilayahnya.

Halaman
12

Berita Terkini