Ngurus SIM Secara Kolektif Ternyata Lebih Mudah

Penulis: Ahmad Faisol
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelajar saat memanfaatkan fasilitas ujian praktek di Mapolres Bangkalan, Sabtu (12/8/2017). Mereka membekali diri dengan melatih keseimbangan berkendara sebelum mengikuti uji praktek permohonan SIM.

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) secara kolektif tampaknya bisa lebih mudah. Meski, tetap sesuai aturan dan prosedur yang berlaku.

Ini setidaknya dibuktikan oleh Ketua Yayasan An Nashiriyah (YANNAS) dan Ketua SMKS Kesehatan Yannas Husada Bangkalan RH Nasir Zaini.

Sebanyak 80 siswanya dinyatakan lulus dan layak memiliki SIM C melalui uji teori dan praktek.

Menurut Nasir, anggapan sulitnya permohonan SIM itu lantaran para pemohon enggan untuk sekedar mengikuti prosedur sesuai aturan yang berlaku. Seperti uji teori dan uji praktek.

"Saya memang anjurkan anak-anak mengikuti prosedur yang ada. Itu dimaksudkan agar mereka terbiasa dengan sistem atau prosedur dalam setiap urusan. Tapi buktinya, mereka lulus semua," ungkapnya, Sabtu (12/8/2017).

(Inilah Kronologi Lengkap, Ketika Bu Lurah Cantik Dibunuh Hingga Pelaku Ditangkap)

Ia menjelaskan, para siswa kesehatan itu diberi waktu luang di Hari Sabtu selepas sekolah untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti uji praktek dan teori di Kantor Satuan Lalu-lintas Polres Bangkalan.

"Sepulang sekolah di Hari Sabtu, anak-anak yang mengajukan permohonan SIM pergi mapolres. Di sana mereka latihan uji praktek. Sehingga ketika waktunya tiba, mereka telah siap," terangnya.

Pihak kepolisian tidak akan tinggal diam ketika pemohon SIM mengalami kesulitan. Baik itu kesulitan di tahap uji praktek atau uji teori.

"Selalu dibantu secara prosedural, sesuai aturan yang telah tertuang. Maka itu, latihan dulu sebelum mengikuti ujian," tegasnya.

(Berduaan di Pantai Madura, Pasangan Kekasih ini Malah Jadi Budak Seks Hingga Meregang Nyawa)

Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Inggit Prasetyanto menyatakan, pihaknya selalu memberikan pembekalan terhadap para pemohon SIM sebelum mengikuti uji praktek dan uji teori.

"Sebelum ujian, kami paparkan tentang rambu-rambu dan cara pengambilan keputusan saat di jalan raya. Tapi pembekalan itu tidak spesifik dengan soal-soal yang akan diujikan," kata Inggit.

Selain pembekalan teori, lanjutnya, pihaknya juga memberikan waktu kepada para pemohon untuk menggunakan fasilitas ujian praktek di mapolres pada sore hari.

"Praktek itu untuk melatih keseimbangan saat berkendara. Tujuannya, ketika ada kejadian mendadak di depan, kendaraan tetap seimbang dan pengendara bisa menghindar," jelasnya.

Menurutnya, anggapan permohonan SIM sulit lantaran para pemohon enggan membekali diri mereka dengan teori dan latihan praktek berkendara.

"Belum melaksanakan sudah merasa kesulitan. Intinya komunikasi, sampaikan kesulitannya dan pasti kami bantu sesuai aturan yang berlaku," tukasnya. (Surya/Ahmad Faisol)

Berita Terkini