Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akhirnya menanggapi serius mengapa dirinya tidak ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) Pilgub Jatim 2018 di beberapa partai.
Menurut Khofifah, sebagai bawahan dari Presiden Joko Widodo, dirinya belum sepatutnya melakukan proses penjaringan secara resmi di internal partai manapun.
"Kalau saya sebagai pemegang mandat dari Presiden, (lalu terjun dan ikut penjaringan bacagub di partai), etis tidak?" ujarnya, kepada Surya, ketika ditemui di Surabaya.
(Hasan Aminuddin Sebut Lima Partai Inilah yang Jadi Kendaraan Khofifah Maju Pilgub Jatim)
Ia menegaskan, tak akan mendaftar apalagi mengembalikan formulir secara resmi di partai manapun yang membuka pendaftaran di tingkat provinsi.
"Soal pengembalian formulir? Sampean iki tanya apa?", sergah Khofifah diplomatis.
Meski belum secara resmi mendaftar, Khofifah menegaskan bahwa komunikasi dengan partai tetap berjalan, utamanya di tataran DPP.
"Insyaallah, dukungan dari parpol sudah lebih dari cukup (untuk mendaftar sebagai cagub)," tegasnya.
(Lagi Tidur Bersama Anaknya, Pasutri Nikah Siri ini Tewas Dicelurit Saat Dini Hari)
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (PP) Wilayah VI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jatim, Harun Al Rasyid, menganggap wajar pernyataan Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
"Sikap Ibu Khofifah merupakan implementasi berpolitik "gaya timur". Ada kesantunan yang ingin ditonjolkan," ucapnya, kepada Surya, Selasa (22/8/2017).
Meskipun secara resmi belum melakukan pendaftaran, Khofifah dinilai tetap melakukan tahapan pencalonan di pilkada.
"Kalau saja beliau tidak menjabat sebagai Menteri, beliau bisa saja mendaftar di mana saja. Meskipun demikian, bukan berarti beliau diam saja di jelang pilkada ini," kata Harun.
(Anaknya Nyanyi Lagu Berkibarlah Berderaku, Istri Mantan Teroris ini Menangis dan Ingat Suami)
Sekadar diketahui, beberapa partai telah membuka pendaftaran penjaringan calon gubernur di Jatim.
Di antaranya, PDIP, Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, hingga Partai Hanura.
Namun, nama Khofifah tak tercantum sebagai pendaftar pada satu pun partai tersebut. (Surya/Bobby Koloway)