Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suara MC saat seremonial launching Mobil Balap Formula Sapu Angin Speed 5 ITS Surabaya terhenti, Jumat (25/8/2017).
Begitu juga Rektor ITS Prof Joni Hermana dan para akademika dibuat kaget.
Mobil yang digadang-gadang tampil optimal saat bertarung di Jepang itu tiba-tiba mogok.
Puluhan mahasiswa dan para akademika juga terdiam sambil melihat tim menyalakan mesin mobi balap tersebut.
Driver mobil Sapu Angin Speed 5 Kahfi Aditama, berkali-kali men-starter mobil masa depan ini.
(ITS Launching Mobil Balap Formula Sapu Angin Generasi Terbaru)
Namun, berulang kali pula mobil yang dirancang selama 1 tahun ini tetap ngadat. Tidak terdengar dengungan suara mesinnya.
Sapu Angin Speed 5 itu mogok saat hendak mencoba Race yang dilapisi karpet merah.
Nyaris ada harapan bakal cepat menyala mesinnya, saat ada indikasi melalui komputer.
Namun asa kalau mesin bisa menyala sirna lagi karena Laptop mereka tak bisa mendeteksi mesin mobil.
Hingga akhirnya, diputuskan untuk mendorong mobil agar mesin menyala.
(Gelar Perkuliahan Ilegal, Kejari Tahan Mantan Rektor Undar Jombang)
Pantauan Surya, tiga mahasiwa anggota tim Sapu Angin Speed 5 mendorong kuat-kuat mobil mereka.
Mobil ini bergerak melaju cepat setelah didorong melintasi karpet.
Tim terpaksa mendorong sampai dua kali mobil balap karya mahasiswa itu. Dorongan kedua baru mesin menyala.
Seiring dengan itu, suara khas mobil balap yang meraung-Raung itu dibarengi tepuk tangan meriah.
Sang MC pun kembali semangat dan ikut memberi apresiasi untuk mobil tersebut.
(Terungkap, Sebanyak 125 Ribu Warga Surabaya Ternyata Krisis Air Bersih)
Rektor ITS Joni yang sempat ikut mengecek Sapu Angin Speed 5 menyambut senyum.
Perwakilan Pertamina juga hadir dalam peluncuran itu. Termasuk mantan Menteri Pendidikan M Nuh yang juga mantan Rektor ITS.
Mobil Sapu Angin Speed 5 buatan mahasiswa ITS ini akan diadu di kompetisi mobil balap tingkat Asia di Jepang.
Mobil akan dilombakan dalam ajang “Student Formula Japan 2017” yang akan digelar 5-9 September 2017 di Ecopa Stadium, Shizuoka Prefecture, Japan.
(Ingin Anaknya Masuk Akpol, Perempuan ini Rela Bayar Rp 757 Juta, Ternyata?)
(Surya/Nuraini Faiq)