TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jajaran Polres Malang Kota terus mendalami kasus temuan mayat Zainudin di kebun singkong yang berdekatan dengan bantaran Kali Rolak, Rabu (30/8/2017).
Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Heru Dwi Purnomo saat ditemui di TKP menjelaskan kalau posisi Zainudin terlentang saat ditemukan.
Ada satu luka sayatan di leher . Kedua lengan Zainudin juga terdapat luka.
Fakta lain yang diterangkan oleh Heru adalah ceceran darah yang terdapat di lokasi.
Ceceran darah itu terlihat hingga sejauh 25 meter dari lokasi mayat Zainudin (sebelumnya disebutkan sekitar 10 meter). Dengan adanya temuan itu, diduga Zainudin menjadi korban pembunuhan.
"Kami belum menemukan adanya indikasi perlawanan," kata Heru saat ditanya apakah Zainudin melakukan perlawanan atau tidak.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi sejauh ini berupa dua pasang sandal jepit. Saat ditemui di lokasi TKP, petugas masih mencari barang bukti lainnya.
Untuk menemukan keterangan lebih lanjur terkait kapan pastinya Zainudin meninggal, polisi akan melakukan autopsi.
Ada satu hal aneh saat mayat Zainudin ditemukan, yaitu Zainudin dalam kondisi separuh telanjang.
Mayat Zainudin tidak mengenakan celana sama sekali. Ditanya terkait temuan itu, Heru mengatakan masih perlu melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengetahui secara pasti.
"Pada saat ditemukan kondisi korban separuh telanjang, tidak pakai celana," lanjutnya.
Sementara itu, juragan Zainudin, Ruliawati mengatakan kalau Zainudin izin libur tapi ia tidak mengetahui. Pasalnya, Zainudin bilang ke rekan kerjanya, bukan langsung ke Ruliawati.
Sebelumnya Ruliawati memberikan uang Rp 1 juta kepada Zainudin. Uang itu oleh Zainuddin digunakan untuk membeli ponsel.
Melalui ponsel itu, diduga Zainudin berkomunikasi dengan seorang perempuan janda beranak satu yang kata Ruliawati beralamat di Jl Muharto Gang 3.
Ponsel itu rencananya juga akan dibawa pulang ke Madura sebagai hadiah untuk adiknya saat lebaran Idul Adha.
"Rencananya pulang hari ini," katanya sambil bersedih sesaat setelah melihat jenazah Zainudin di Kamar Mayat RSSA.
Namun kemudian Zainudin tidak kunjung pulang seharian hingga akhirnya Ruliawati mendengar adanya kabar temuan mayat di daerah Kedungngkandang. Sekadar informasi, Zainudin bekerja sebagai pembuat roti di tempat Ruliawati.
Ia mulai bekerja sekitar empat bulan yang lalu. Zainudin juga baru saja kehilangan ayahnya sekitar sebulan yang lalu. (Surya/Benni Indo)