Idul Adha 2017

Ribuan Penumpang Telantar di Terminal Purabaya, Adu Fisik dan Saling Dorong Rebutan Bus

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan penumpang yang telantar di Terminal Purabaya Sidoarjo, Kamis (31/8/2017) malam.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ribuan penumpang telantar di Terminal Purabaya Sidoarjo, Kamis (31/8/2017) malam.

Mereka tertahan dan tidak bisa terangkut bus. Para penumpang tersebut berjubel memenuhi setiap jalur keberangkatan di dalam terminal, saat long weekend Hari Raya Idul Adha.

Sebanyak 26 selter keberangkatan baik untuk bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antarprovinsi (AKAP) dibanjiri penumpang.

Namun mereka tidak segera terangkut, karena selain semua bus terlambat datang juga jumlah penumpang yang berlipat ganda di Purabaya malam ini.

(Long Weekend Idul Adha, Harga Tiket Pesawat Naik Hingga Dua Kali Lipat)

Ribuan penumpang yang telantar di Terminal Purabaya Sidoarjo, Kamis (31/8/2017) malam. (SURYA/NURAINI FAIQ)

(Liburan Idul Adha, Penumpang Kereta Api Naik 200 Persen)

Pantauan Surya di lokasi Purabaya, penumpang terus meluber hingga memenuhi sisi belakang selter keberangkatan. Mereka terus berebut bus yang sulit didapatkan malam ini.

"Kami telantar sejak pukul 16.00 WIB tadi. Semua bus penuh dan tidak bisa lagi dinaiki di keberangkatan. Saya bawa anak tidak bisa naik," kata Siska yang hendak pulang ke Madiun. 

Akibat langkanya bus, aksi saling dorong dan adu fisik terjadi antar penumpang.

(Sapi Sumbangan Surya Paloh Kencing Saat Diserahkan, Sambutan Dihentikan dan Politisi Nasdem Loncat)

Mereka saling berebut demi bisa naik dan terangkut bus saat long weekend Idul Adha malam ini di Terminal Purabaya Bungurasih. 

Adu fisik berebut naik bus itu terjadi setiap bus tiba di terminal untuk mengangkut ribuan penumpang. 

Tak pandang laki maupun perempuan, anak dewasa, maupun tua muda semua saling dorong dan berebut masuk bus.

"Tolong anak saya," teriak seorang ibu saat naik Bus Sumber Selamet.

(Istri Polisi Dibunuh secara Sadis, Uang Ratusan Juta Milik Korban Dibiarkan Tercecer Campur Darah)

Namun teriakan itu tak berarti apa pun. Bahkan saat anak balitanya menangis pun tidak dipedulikan penumpang yang lain untuk tetap berebut naik bus. (Surya/Nuraini Faiq) 

Berita Terkini