TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suasana duka tampak jelas di rumah Jalan Simo Pomahan gang 3 No 41 Suko Manunggal Surabaya.
Sejak masuk gang, terlihat bendera putih menggantung di tiang dan beberapa kerabat serta tetangga tengah menyiapkan acara pemakaman Muhammad Anis, satu dari dua korban pengeroyokan oknum Bonek, Minggu (1/10/2017) dini hari.
Hingga Minggu sore, jenazah Anis yang merupakan seorang pendekar dan anggota pencak silat Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) Surabaya ini belum tiba dirumah duka, dan masih berada di RSU Dr Soetomo, Surabaya.
(Bonek yang Tewaskan Pendekar PSHT Terus Diburu, Usai 2 Tersangka, Lalu Provokator, Terus Giliran)
(Inilah Tampang Dua Bonek, Tersangka yang Akibatkan Dua Pendekar PSHT Tewas)
Rencananya, jenazah Muhammad Anis akan dimakamkan di TPU Simo Tambakan, sementara jenazah Aris Eko yang merupakan kakak kandung korban, yang juga korban pengeroyokan oknum Bonek, akan dimakamkan di Bojonegoro, yang merupakan tempat asal keduanya.
"Saya minta suami saya dimakamkan di sini (Surabaya, red) biar dekat dengan saya dan anak kami. Untuk jenazah kakak rencananya akan langsung dimakamkan di Bojonegoro," kata Dita Yuli Fauziah, istri korban pada Surya.co.id, Minggu (1/10/2017) sore.
(Pendekar PSHT Tewas Dikeroyok Bonek Tinggalkan Putri Kecil, Istrinya Malah Diberi Informasi Begini)
(Pembunuhan di Purwodadi, Polisi Tangkap Pelaku, Motifnya Ternyata Sepele Banget)
Sebelum diserahkan ke keluarga, pihak keluarga meminta agar jenazah korban di otopsi terlebih dahulu.
Untuk memastikan penyebab kematiannya.
"Kami minta untuk diotopsi dulu," jelasnya.
Seperti diketahui, kondisi kedua korban usai dikeroyok massa Bonek, sangat memprihatinkan.
Terdapat luka sobek dan memar di beberapa bagian tubuh, dan paling parah di kepala.
(Jasa Nikah Siri Marak dan Laris Manis di Surabaya, Tarifnya Cuma Sejutaan)
(Ada Kerumunan di depan Sekolah, Saat Didatangi, Astaga Cewek SMP Lagi Ditindih 6 Pemuda, Salome)
(Surya/Dya Ayu)