TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimum) Polda Jatim bakal menguak unsur kelalaian jatuhnya girder tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) yang menewaskan seorang pekerja dan dua orang luka berat.
"Kelalaian itu pasti. Tinggal menunggu pembuktian saja," tandas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Selasa (31/10/2017).
Apa saja unsur kelalaian yang didalami penyidik? Sayangnya, mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini enggan menjelaskan secara rinci.
Namun dalam peristiwa jatuhnya girder yang berlangsung, Minggu (29/10/2017) banyak hal yang harus diteliti. Seperti humman error, standar operasional prosedur, cuaca dan lain sebagainya.
"Nanti akan dibuktikan oleh penyidik melalui scientific identification dan second opinion yang dikemukan penyidik. Ditambah lagi dengan hasil Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya," tandasnya.
Tol Pasuruan-Probolinggo Ambruk, 1 Tewas, 1 Luka Parah, Naib Pekerja Lain Belum Jelas
Sempat Terjepit Girder, Korban Tol Pasuruan-Probolinggo Selamat dari Maut Gara-gara ini
Pascakejadian, penyidik yang turun ke lapangan untuk mengidentifikasi ada tengara yang tidak sesuai dengan unsur di lapangan.
Malahan yang menjadi pertanyaan besar, saat girder ditarik ke atas untuk ditempatkan, kenapa dibiarkan ada orang atau pekerja berada di bawahnya.
"Kan tidak harus mengawal secara manual. Sekarang komunikasi sudah canggih, ada handy talky (HT), tapi kenapa dibiarkan ada orang berada di bawah yang akhirnya tertimpa," tegasnya
Dalam kesempatan itu, kata Barung, penyidik akan mengurai bagaimana kelalaian itu dibuktikan untuk menentukan tersangka-tersangkanya. "Efeknya kematian seseorang," tandasnya.
Pelaksana Proyek Tol Pasuruan-Probolinggo Belum Tahu Penyebab Ambruknya Girder Maut
Apakah dalam waktu dekat sudah ada penentuan tersangka? "Belum, penyidik masih bekerja untuk mencari saksi dan bukti," terangnya.
Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 16 orang saksi yang diperika penyidik yang dipantau langsung Direskrimum Polda Jatim Kombes Agung Yudha Wibowo.
Saksi yang diperiksa masih seputar pekerja proyek, belum sampai pada pihak mangemen.
Sementara itu, Selasa (31/10/2017) siang, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin juga turun langsung mendatangi lokasi jatuhnya girder maut proyek tol Pasuruan - Probolinggo, di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Di lokasi inilah, girder tol Paspro yang runtuh menewaskan satu pekerja dan dua lainnya terluka parah.
DPR RI Minta Kasus Runtuhnya Girder Tol Pasuruan - Probolinggo yang Makan Korban Diusut Tuntas
Ungkap Kasus Girder Maut Tol Paspro, Tim Labfor Mabes Polri Gandeng ITS, Celah ini yang Dibidik
Menurut Machfud, kedatangannya untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Beberapa saksi sudah diperiksa, bahkan pihaknya sendiri yang mengambil alih penanganan kasus tersebut.
"Kami sudah periksa beberapa saksi. Hampir semua saksi mata di lapangan sudah kami mintai keterangan. Mulai dari pekerja teknik, pengemudi crane, tukang las, hingga pihak pemegang proyek ini juga sudah kami periksa," ungkapnya.
Meski pemeriksaan saksi hampir mendekati sempurna, pihaknya belum menetapkan kasus ini.
Apa ada unsur pelanggaran hukum atau tidak. Yang jelas, saat ini pihaknya sudah memeriksa TKP, tim labfor juga sudah bekerja lebih dulu.
"Tunggu saja hasil pemeriksaan ini. Saya minta waktu untuk meminta keterangan saksi-saksi ahli, baik ahli bidang pembangunan maupun forensik. Keterangan saksi ahli ini penting, karena ini kan sudah dihitung oleh para ahlinya. Keterangan itu nantinya akan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan,” tegas Machfud Arifin.
Terungkap, Komplotan Anjal Inilah Otak Pembunuhan Sadis di Sidoarjo, Sudah Mati Disiram Air Panas
Antar Penumpang ke Lamongan, Driver Ojek Online Malah Kehilangan Motor, Begini Modus Baru Pelaku
Dari keterangan petugas yang memeriksa kejadian itu, Kapolda juga menyampaikan perkembangan penyelidikan.
Termasuk keterangan yang diperoleh petugas dari para pekerja dan pelaksana pembangunan jalan tol tersebut, termasuk pemegang (pengemudi) crane serta tukang las.
“Semuanya diperiksa, termasuk kelayakan crane yang digunakan. Juga tentang info tukang las yang berikan instruksi, nanti juga akan diperiksa. Kalau ya (ada instruksi tukang las), berarti keterlaluan. Harusnya orang-orang profesional,” ucap Machfud.
Machmud berjanji akan mempercepat proses penyidikan atas peristiwa jatuhnya girder jembatan tol itu.
Sebab pekerjaan itu menjadi bagian dari pembangunan tol yang menjadi prioritas pembangunan nasional.
“Ini pembangunan nasional yang harus kita dukung bersama. Secepat mungkin pemeriksaan dilakukan, agar pembangunan bisa dilanjutkan kembali,” tandasnya. (Surya/Anas Miftakhudin/Galih Lintartika)