Peringatan tersebut diperkenalkan seorang Gubernur Irbil, Irak, Abu Said al-Qakburi, pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193).
Foto-foto Anastasia Sidorova, Wanita Penderita Kerontokan Rambut Ekstrem yang Dijuluki Rapunzel
Prosesi peringatan Maulid Nabi di Kota Mekkah terekam dengan baik dalam sebuah buku Messenger of Allah: Ash-Shofa of Al-Qadhi ‘Iyadh yang ditulis oleh Aisyah Binti Abdurrahman Bewley.
Menurut buku diceritakan bahwa ada tiga catatan saksi mata terpercaya.
Yaitu sejarawan Ibnu Huhayrah, Ibnu Hajar Al-Haytsami, dan An-Nahrawali yang menyatakan bahwa setiap tahun pada tanggal 12 Rabiul Awal, setelah salat Isya diadakan peringatan Maulid Nabi.
Siklon Tropis Cempaka Dituding Jadi Penyebab Hujan Tak Berhenti, Berikut 5 Hal Terkait Badai Ini
Masyarakat Mekkah usai salat Isya, meninggalkan masjid dan berangkat bersama-sama untuk berkunjung ke tempat kelahiran Nabi sambil membaca dzikir dan tahlil.
Setelah tiba di tempat kelahiran, sebuah khotbah disampaikan khusus memperingati kelahiran Nabi SAW, menguraikan berbagai keajaiban yang terjadi pada hari tersebut.
Namun, peringatan Maulid Nabi di Arab Saudi tak pernah kita temui sekarang.
Tercatat sejak Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Sa'ud atau dikenal juga dengan sebutan Ibnu Sa‘ud, memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi dengan paham keagamaannya yang anti terhadap prosesi peringatan tersebut.
Ya, seperti itu peringatan Maulid Nabi di Arab Saudi pada masa lalu.
Terungkap, Inikah Pekerjaan dan Jabatan Faisal Haris yang Sampai Bikin Jennifer Dunn Melirik?
2. Rusia
Dilansir dari situs berita Rusia berbahasa Arab, Rusiya al-Yaum, dikabarkan bahwa negara ini juga merayakan Maulid Nabi.