TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan menerjunkan tim dan relawan untuk membangun posko bencana erupsi Gunung Agung.
Posko dibangun di beberapa titik pengungsian Pulau Bali.
Kepala Baguna PDI Perjuangan Sadarestuwati mengungkapkan, Tim Baguna bersama tim dari berbagai elemen terus melakukan evakuasi terhadap pengungsi. Baguna bergabung dengan Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bendana Daerah (BPBD), PMI, serta puluhan relawan lain.
"Proses evakuasi masih terus berlangsung karena erupsi Gunung Agung belum ada tanda-tanda mereda," ujarnya, saat menghubungi Surya melalui sambungan telepon seluler, dari lokasi pengungsian di Desa Rendang, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (2/12/2017).
Menurutnya, sampai saat ini jumlah pengungsi sekitar 43.000 jiwa. Kebutuhan logistik di lokasi pengungsian masih mencukupi. Hanya saja, ada beberapa sektor yang menjadi prioritas para pengungsi.
Diantaranya beberapa posko sektor kesehatan bagi para pengungsi. Sebab, dikhawatirkan, erupsi Gunung Agung yang berkelanjutan memberikan dampak kesehatan kepada para pengungsi.
“Dibutuhkan posko-posko kesehatan sekaligus pendampingan psikologis bagi para pengungsi yang trauma. Memang sudah ada, tapi masih kurang. Karena jumlah pengungsi banyak,” terang anggota Komisi V DPR RI asal Jombang ini.
Berdasarkan data Stasiun Metereologi Ngurah Rai, Denpasar, Bali, hingga saat ini status Gunung Agung sendiri masih dalam kategori awas. Sejumlah letupan-letupan kecil masih terus terjadi.
“Sampai hari ini status masih tetap awas. Pihak Staisun Meteorologi mengimbau masyarakat tetap waspada. Selain itu, juga melarang agar tidak berada di tepi-tepi sungai aliran lahar,” terangnya.
Namun demikian, kata Sadarestuwati, letusan Gunung Agung dan badai Siklon Dahlia yang menerjang wilayah pesisir Jawa hingga Bali ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kedatangan wisatawan. Baik domestik maupun mancanegara.
"Dengan dibukanya kembali jadwal penerbangan menuju dan dari Bali, jumlah wisatawan belum mengalami penurunan signifikan,” tandasnya. (Surya/Sutono)