Kakek renta itu kemudian mempersilakan Kompas.com masuk ke sebuah ruangan di bagian belakang rumah yang pintunya sudah terbuka.
Di dalam ruangan itu terlihat seseorang berbaring di atas kasur lantai yang terbungkus selimut dan diletakkan di depan sebuah pesawat televisi.
Wajah orang yang berbaring itu hanya sekilas terlihat.
(Terungkap, PKS Resmi Dukung Gus Ipul pada Pilgub Jatim 2018)
Dia tampak sesekali melihat berkas cahaya yang jatuh di balik pintu ruangan itu.
Totong, yang membawa mangkuk berisi mie rebus, masuk ke dalam ruangan itu.
Setibanya di dalam ruangan, Totong duduk di samping orang yang berbaring itu.
Ternyata orang yang berbaring adalah Sifa, remaja yang menderita gizi buruk sejak kecil.
Saat itulah Kompas.com baru melihat jelas tubuh Sifa yang kecil dan nyaris "kering" tak berdaging itu.
"Ini, mie untuk Sifa makan, tadi dia enggak mau makan, katanya mienya pahit. Mie yang tadi saya buang, dan ini buat lagi mie baru buat Sifa makan," kata Totong, yang sehari-hari hanya mengurus cucunya itu, Kamis (4/2/2016).
Dengan suara terbata, Totong menceritakan asal muasal nasib buruk cucunya tersebut.
Menurut Totong, cucunya itu mengalami gizi buruk sejak berusia delapan bulan.
Sejak itu, sang cucu dititipkan di kediamannya oleh sang menantu yang adalah ibu kandung Sifa, Bela (45), asal Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
(Buka Pameran Seni Rupa Yayasan Puspita Kencana, Ini Pesan Wali Kota Surabaya untuk Tenaga Pendidik)