Ada pribahasa, siapa yang menanam akan mengetam. Ungkapan ini barangkali sesuai dengan apa yang sedang dialami Bagus Priyo MD (23) laki-laki asal Desa Latek RT 01 RW 02, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Jawa Timur.
Gara-gara ulah duda beranak satu yang tidak bisa dinalar, membawa kabur dan hidup serumah dengan istri orang, Bagus babak belur dipukuli warga, Senin (11/12/2017).
Untuk menggaet wanita yang dijadikan mangsanya, Bagus memanfaatkan dunia maya dengan selalu
memunculkan peluang lowongan pekerjaan.
Siasat Bagus membuahkan hasil, tiga bulan lalu AS (23) menelusuri jejaring lowongan pekerjaan (Loker) dan menemukan tawaran lowongan pekerjaan.
Berawal dari itu, keduanya ketemu darat. Dan setelahnya dilanjutkan komunikasi melalui sambungan telepon.
"Kenalnya dari loker (lowongan kerja, red) yang saya pasang lewat medsos," aku Bagus.
Keduanya semakin intens berkomunikasi dan ketemuan. Dua insan ini kasmaran dan saling menaruh hati.
AS, wanita asal Dander Bojonegoro ini benar-benar lupa diri hanya karena seorang Bagus.
Ia sampai tega meninggalkan suami dan dua anaknya yang masih balita untuk hidup serumah bersama Bagus di Desa Latek selama tiga bulan sampai insiden penganiayaan ini terjadi.
Hidup serumah tanpa ikatan pernikahan ini mereka jalani selama tiga bulan. Dan selama bersama Bagus, AS bekerja di perusahan pengelintingan rokok.
"Saya yang mencarikan pekerjaan," kata Bagus.
Menurut Bagus, ia hidup serumah bersama AS didasari karena saling mencintai.
AS tahu kalau Bagus seorang duda, sementara Bagus juga faham kalau AS berstatus istri orang dan memiliki dua anak.
Namun, benar juga pepatah, sepandi-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga.
Suami AS mencari terus keberadaan istrinya. Sang suami juga memanfaatkan dunia maya sampai berhasil menemukan jejak istrinya yang hidup kumpul kebo bersama Bagus.
Untuk memancing Bagus agar bisa ketemu, suami AS juga memanfaatkan dunia maya lewat Loker yang ternyata dipasang oleh Bagus.