TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dewan Kesenian Surabaya (DKS) menyampaikan penolakan atas penggusuran dan pemindahan DKS ke Hi Tech Mall, saat hearing bersama Komisi D DPRD Kota Surabaya, Rabu (13/12/2017) siang.
Dalam hearing tersebut, puluhan anggota DKS minta agar tidak ada pemindahan markas DKS ke luar Balai Pemuda. Pemintaan tersebut langsung direspon positif dan disetujui oleh kalangan Dewan, sehingga membuat Pemkot makin 'terpojok'.
Ketua DKS Chrisman Hadi mengatakan, pihaknya sampai saat ini sudah menerima surat permintaan pengosongan DKS hingga tiga kali.
"Surat yang terakhir kami terima pada tanggal 30 Oktober 2017, artinya kami merasa terancam karena terus didesak untuk hengkang dari Balai Pemuda," kata Chrisman.
Tuding Risma Ingin Alihkan Isu, DKS Tolak Pemindahan Seniman ke Hi Tech Mall
Seniman Surabaya Bakal Diboyong ke Hi-Tech Mall, Begini Konsepnya
Menurutnya, DKS sudah melakukan untuk mediasi dan meminta agar tidak sampai ada pemindahan DKS keluar Balai Pemuda apalagi sampai ke Hi Tech Mall.
"Tuntutan kami adalah biarkan kami tetap ada di Balai Pemuda. Spirit kepemudaan itu ada di sini, biarkan aktivitas kepemudaan dan kesenian juga kebudayaan di sini, jangan dipindahkan ke tempat lain," tegasnya.
Dikatakan Chrisman, Balai Pemuda adalah oase kebudayaan dan kesenian kota. Sehingga tidak boleh dipindahkan ke tempat lain.
Hal senada ditegaskan Koordinator KBRS Wawan Hendriyanto yang juga diundang dalam hearing tersebut.
Menurutnya, DKS tidak perlu dipindah hanya untuk melancarkan proyek perluasan gedung DPRD yang dinilai tidak urgent.
"Lebih baik DPRD saja yang pindah ke Hi Tech Mall. Kan di sana ada di depan makam, biar ingat selalu tentang kematian," tukasnya.
Bongkar Masjid, Risma dan Ketua DPRD Surabaya Dilaporkan ke Polda Jatim
Sebab ruh kesenian dan kebudayaan sudah menyatu dengan Balai Pemuda.
Dalam kesempatan tersebut ia meminta seluruh anggota Komisi D untuk bersikap berdasarkan partai masing-masing atas adanya rencana pemindaahan DKS.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya BF Sutadi, mengatakan pihaknya sangat mendukung aksi dari DKS yang menolak pemindahan aktivitas kesenian ke tempat lain.
"Saya juga tidak mau kalau DKS dibongkar. Kalau soal masjid saya tidak tahu, yang jelas saya senang ada gerakan semacam ini. Ini bentuk eksistensi dari DKS," sergah anggota dari Fraksi Gerindra ini.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Komisi D, Lembah Setyowati Bahtiar. Anggota dewan yang juga seniman ini menyebutkan kota Surabaya berkembang infrastrukturnya, begitu juga dari segi ekonomi.
"Tapi jika disertai dengan pembangunan seni dan budaya, kota ini akan chaos," katanya.
Dendam Kesumat Hadi Muncul saat Istrinya Jadi TKW ke Singapura, Pelampiasannya Bikin Miris
Meski hampir seluruh anggota Komisi D setuju untuk DKS tidak dipindah, namun Ketua Komisi D Agustin Poliana masih belum bisa memutuskan bagaimana keputusan nantinya.
"Menurutnya, selama ini Komisi D selalu mendukung kegiatan DKS. Bahkan anggaran untuk ludruk kami tambahkan sampai 50 kali tampil per tahun," katanya.
Sedangkan soal pemindahan DKS, pihaknya akan menyampaikan resume rapat pada pimpinan. Untuk hasilnya akan dibahas lebih lanjut.
"Hasilnya bisa positif bisa negatif. Nanti akan kita sampaikan ke pimpinan. Kalau pembangunannya bukan domain kami, tapi di Komisi C," ucap politisi PDIP ini.
Inilah 5 Fakta Aneh Sidang Terdakwa Setnov, Nomor 4 Bikin Skak Mat
(Surya/Fatimatuz Zahroh)