Terungkap! Raffles Ternyata Bukan yang Pertama Temukan Bunga Rafflesia, Ini Sosok Penemu Sebenarnya!

Penulis: Ani Susanti
Editor: Agustina Widyastuti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Thomas Stamford Raffles, penemu bunga Rafflesia Arnoldii

TRIBUNJATIM.COM - Laman Google menampilkan bunga Rafflesia Arnoldii hari ini, Selasa (9/1/2018).

Tanaman langka yang ada di Indonesia ini ditampilkan sebagai Google Doodle yang berupa gift bila kursor diarahkan ke gambar maka tanaman itu akan mekar dan mengeluarkan bau.

( 6 Fakta Rafflesia Arnoldii, Bunga Nasional Indonesia yang Hiasi Google Doodle Hari Ini )

Rupanya, sekarang adalah hari jadi yang ke-25 tahun penetapan bunga yang disebut bunga bangkai tersebut sebagai bunga Nasional Indonesia dan selanjutnya dikukuhkan penyebutannya sebagai Padma Raksasa yang merupakan puspa langka.

Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 Tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Berbicara tentang bunga Rafflesia, terdapat fakta menarik yang tak diketahui oleh banyak orang.

Selama ini, penemu pertama bunga Rafflesia yang dikenal adalah Thomas Stamford Raffles.

Thomas Stamford Raffles ()

Namun, sebuah buku berjudul "Rafflesia of the World" tulisan Jamili Nais mengungkap fakta lainnya.

Dilansir dari Kompas.com, orang pertama yang menemukan Rafflesia ternyata adalah Louis Auguste Deschamps.

Ia adalah ilmuwan dari Perancis yang meneliti selama 11 tahun di Indonesia.

( Move On dari Malaikat Pencabut Nyawa, Lee Dong Wook akan Muncul Lagi Jadi Dokter Tampan )

Dalam kurun waktu 1792-1794, ia tinggal di Jawa. Ia membuat banyak catatan, ilustrasi, dan koleksi dari ragam tumbuhan dari berbagai daerah.

Dalam proyek penelitian itulah, Deschamps menemukan Rafflesia.

Rafflesia Patma ()

Jenis yang ditemukan bukan Rafflesia Arnoldii tetapi R. Patma.

Namun, nasib malang menimpa Deschamps.

Saat itu, Inggris tengah berperang dengan Perancis.

Pada 1803 saat ingin kembali ke Perancis, kapal yang ditumpanginya diambil alih oleh angkatan laut Inggris.

Semua spesimen, catatan, dan ilustrasi dari penelitian selama 11 tahun disita dan dijadikan rampasan perang.

( Begini Sedihnya Dongwoo Saat Dengar Kabar Keluarnya Hoya dari INFINITE )

Kerja Deschamps dibawa oleh John Reeves ke India House, London, dan didonasikan ke British Museum pada 1816.

Dunia ilmiah baru mengetahui bahwa Deschamps yang pertama menemukan Rafflesia pada tahun 1954.

Seandainya para ilmuwan tahu sebelumnya, mungkin bunga beraroma busuk itu tak bernama Rafflesia.

Meski begitu, orang yang dapat penghargaan sebagai nama jenis (atau bahkan genus dalam konteks Rafflesia) malah Raffles.

Mengapa bisa begitu?

Meski dinyatakan bukan penemu pertama Rafflesia, Raffles tetap punya jasa besar.

( Tak Sedang Berulang Tahun, Fans Hadiahi Jungkook Tagar #JKDAY yang Jadi Trending Topik, Buat Apa? )

Ia menemukan jenis Rafflesia lain yang kini dikenal sebagai bunga terbesar di dunia, Rafflesia Arnoldii.

Rafflesia arnoldii ()

Raffles menemukannya bersama Joseph Arnold, seorang ilmuwan, saat melakukan ekspedisi ke Bengkulu pada 19-20 Mei 1818.

Karena itulah, bunga yang ditemukan dinamai Rafflesia Arnoldii, gabungan dari nama Raffles sebagai nama genus dan arnoldi sebagai nama spesies.

Raffles meminta istrinya, Sophia, membuat ilustrasi.

Spesimen dan ilustrasi lantas dikirimkan ke Sir Josep Banks di London melalui Thomas Horsfield, doktor yang bekerja untuk Belanda di Jawa.

Banks lantas memberikan semua material kepada Robert Brown dan Franz Bauer yang membuat ilustrasi dengan rinci.

Selanjutnya, nama genus tanaman baru itu dinamai Rafflesia dan dipublikasikan pada the Transaction of the Linnean Society tahun 1821.

Arnold sendiri meninggal akibat malaria di Bengkulu sebelum penemuan dipublikasikan.

Sementara, penamaan spesies diusulkan oleh Brown.

Begitulah sekelumit cerita Rafflesia.

Pada Mei 2017, sudah ada sekitar 28 spesies Rafflesia yang ditemukan, mayoritas terdapat di Indonesia.

Berita Terkini