Ketika dokter memeriksanya, terungkap bahwa anak laki-laki tersebut menderita 'Perilaku Disorder'.
Sementara satu psikiater mengungkapkan bahwa Sada menemukan kesenangan saat melukai orang lain.
(Persib Bandung Vs Sriwijaya FC, Pemain Baru Asal Korea Selatan Cetak Gol Kemenangan Maung Bandung)
Di sisi lain, anggota lain dari bidang psikologi menunjukkan bahwa dia tampaknya tidak memiliki konsep mana yang benar dan yang salah.
Tapi, di akhir studi kasusnya, pembunuh berantai muda tersebut didiagnosis dengan kelainan perilaku.
Sehingga kelainan itu bisa sembuh dengan pengobatan.
Pembunuh berantai muda ini tidak dapat dihukum, karena saat itu terlalu muda untuk dihukum.
Dan sebagai hasilnya, dia hanya menjalani hukuman 3 tahun penjara, sementara beberapa laporan mengklaim bahwa dia menghabiskan waktunya di fasilitas kejiwaan.
(Usai Belanja Online, Wanita Ini Diserang Pria Tak Dikenal hingga Gegar Otak, Terungkap Faktanya. . .)
Tidak ada rincian konkret tentang hukumannya atau keberadaannya saat ini.
Oleh karena itu, diasumsikan bahwa kini Sada hidup bebas.