Daoed Joesoef, Mendikbud Orba Meninggal, ‘Bersihkan’ Kampus dari Politik hingga Ikut Dirikan CSIS

Penulis: Ani Susanti
Editor: Edwin Fajerial
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef

Pada masa jabatannya sebagai menteri, Daoed Joesoef terkenal karena kebijakanya memperkenalkan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan).

Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk membersihkan kampus dari kegiatan-kegiatan berpolitik.

Menurut Joesoef, kegiatan politik hanya boleh dilakukan di luar kampus, sementara tugas utama mahasiswa adalah belajar.

Dengan kebijakannya ini, Joesoef menghapuskan Dewan Mahasiswa di universitas-universitas di seluruh Indonesia dan praktis melumpuhkan kegiatan politik mahasiswa.

3. Saat ditawari menjadi Menteri oleh Presiden Soeharto

Tawaran menjadi menteri menghampirinya sepulangnya dari Sorbonne.

Presiden Soeharto memintanya menjadi menteri di Kabinet Pembangunan III.

Bukan di bidang ekonomi, melainkan pendidikan.

Saat bertemu Soeharto di Cendana, Daoed pun menyampaikan konsep pendidikan yang disiapkannya.

Daoed mengatakan, ia kaget karena Soeharto mengaku sudah tahu konsep itu.

"Itu sebuah misteri. Mungkin beliau tahu melalui Mohammad Hatta (mantan Wapres). Pasalnya, sebelum dipanggil Pak Harto, saya memang sempat menyampaikan konsep-konsep saya kepada Hatta. Entahlah," kata Daoed.

Daoed kemudian menyiapkan konsep pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan, yang membangun masa depan melalui pendidikan generasi muda.

Menurut dia, generasi muda adalah investasi besar bangsa.

"Mereka harapan sekaligus manusia masa depan. Melalui pendidikan kita menyiapkan masa depan. Ada nilai investasi di sana dengan memberi generasi muda cukup ilmu," kata pembina CSIS ini.

4. Melarang libur sekolah saat bulan puasa

Halaman
123

Berita Terkini