TRIBUNJATIM.COM - Bulan Januari 2018 ditutup dengan fenomena astronomi yang langka terjadi.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Senin (29/1/2018), di Jakarta, mengingatkan bahwa fenomena gerhana bulan langka akan terjadi pada 31 Januari.
Menurut Badan Antariksa AS (NASA), fenomena yang dinamai sebagai ‘Super Blue Blood Moon’ itu disebut langka lantaran gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan fenomena ‘supermoon’ dan ‘blue moon’.
Gerhana bulan total dimulai sekitar pukul 18.48 WIB untuk gerhana parsial, dan sekitar pukul 19.51 WIB hingga 21.07 WIB puncak gerhana bulan total.
Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena ini secara jelas.
Dalam Islam, umat Muslim dianjurkan menunaikan salat gerhana saat terjadinya gerhana bulan total.
( Semifinal Coppa Italia, Gol Tunggal Gonzalo Higuain Bawa Juventus Tundukkan Atalanta )
Rasulullah Muhammad SAW langsung mendatangi masjid untuk melaksanakan salat gerhana saat menjumpai gerhana.
Atas dasar itu, ulama Ibnu Hajar berpendapat bahwa salat gerhana yang sesuai ajaran Rasululah Muhammad SAW, dikerjakan di masjid.
Dikutip dari laman konsultasisyariah, terjadinya gerhana merupakan tanda dari kekuasaan Allah SWT yang ditunjukkan kepada umat manusia, dan agar manusia semakin takut.
( Malam ini Akan Terjadi Gerhana Bulan Total sangat Langka, Awas dan Waspadai Dampak Langsungnya )
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari 1044)
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui dan dilakukan saat salat gerhana bulan, dilansir dari berbagai sumber artikel.
1. Salat gerhana