Heboh Kartu Kuning ke Presiden Jokowi, UI dan UGM Mendadak Dibanding-bandingkan Soal Isu Gizi Asmat

Editor: Edwin Fajerial
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa acungkan 'kartu kuning' ke Presiden Jokowi.

TRIBUNJATIM.COM - Siapa sangka, lima hari sebelum heboh aksi kartu kuning Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Zaadit Taqwa terjadi pada Jumat 2 Februari 2018, ternyata kampus Universitas Gajah Mada sudah lebih dulu mengirim utusannya untuk terjun langsung ke Kabupaten Asmat, Papua, menangani permasalahan gizi buruk di sana.

Artinya, sebelum Zaadit menyodorkan 'kartu kuning' ke presiden, kampus UGM sudah lebih dulu menerjunkan aksi nyata ke permasalahan gizi buruk di Papua.

Inilah yang menjadikan Kampus UI dan UGM mendadak dibanding-bandingkan.

Heboh soal perbandingan kedua kampus perguruan tinggi negeri itu muncul di kolom komentar Instagram Zaadit Tagwa yakni @Zaaditt .

Seorang pemilik akun @kikodedoUGM masuk ke Instagram Zaadit dan menulis komentar "UGM udah kesana duluan tu tong, ga pake heboh nyari rame biar ngetop kaya loe."

"Contoh anak UGM terjun dulu baru komplen ke jokowi," sahut akun @mike_sitorus .

Akun ini juga menulis, "Pak jokowi sendiri (melihat) itu hal rumrah bro tapi caranya memalukan anak2 UI, sdh direncanakan pake bawa peluit segala, pdhl rektor sdh atur BEM utk ketemu jokowi bkn begitu caranya."

Meski demikian, bukan tak berarti Zaadit tanpa pendukung.

Seseorang menulis pendapatnya yang intinya bisa memahami aksi kartu kuning Zaadit.

"Kudu liat fakta juga bro, jarang atau bahkan gak pernah mahasiswa yg ingin mengkritisi pemerintah di jamu dgn baik", boro boro di undang ke istana negara, nyamperin pas demonstrasi saja tidak. Jadi wajar jika mahasiswa cari momentum termasuk seperti yg di lakuin @zaaditt , tapi ya itu pendapatku," tulis pemilik akun @fauzanpamenan.

Mengapa UI dan UGM Dibanding-bandingkan?

Heboh membanding-bandingkan kampus UI dan UGM terkait permasalahan gizi buruk di Asmat, Papua, rupanya muncul karena beberapa hari sebelum aksi kartu kuning tersebut, kampus UGM terjunkan langsung aksi nyata peduli Asmat.

Dilansir TribunStyle.com dari TribunJogja.com, Universitas Gadjah Mada (UGM) tunjukkan kepeduliannya dengan mengirim Disaster Response Unit (DERU) ke Agats, Kabupaten Asmat, Papua.

Mereka ke Papua dalam misi membantu penanganan masalah gizi buruk.

Sekretaris Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, Rachmawan Budiarto memaparkan hingga saat ini total yang meninggal dunia di Kabupaten Asmat adalah 70 orang yang terdiri atas 66 orang karena campak dan 4 orang karena gizi buruk.

Halaman
123

Berita Terkini