TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menjelang tahun baru imlek, tidak hanya di mall saja yang terasa euforia nya. Tempat lain yang tak luput dari kemeriahan adalah klenteng.
Hari ini, Kamis (8/2/2018) tim Surya mendatangi satu klenteng di Surabaya, yang bertempat di jalan Pantai Ria Kenjeran. Ya, Klenteng Sanggar Agung.
Pada bulan ini, sejumlah etnis Tionghoa melakukan persiapan untuk menyambut Tahun Baru Imlek ke 2.569.
Satu di antaranya adalah melakukan sembayang untuk menolak bala, menurut kepercayaan mereka.
Baca: Antar WNA China, Sopir Asal Wage Taman ini Meninggal Mendadak di Dalam Mobil
"Kalau ini tadi sudah masuk sembayang untuk dewa, mbak," tutur Wahyuni selaku penjaga klenteng tersebut.
Wahyuni yang sudah 18 tahun menjadi penjaga klenteng di sana, mengatakan kalau besok sampai empat hari ke depan, klenteng akan tutup.
"Di tutup dulu biar bersih-bersihnya bisa total. Untuk altar kan nggak bisa bersihin kalau masih ada yang sembayang," jelasnya sembari mengukur pita untuk dekor.
Baca: Fredrich Yunadi Terus-terusan Bicara, Hakim Sampai Ketok Palu
Tampak juga di depan pintu masuk, terdapat pekerja yang sedang mengecat ulang bagian-bagian tembok yang sudah usang.
Selain para penjaga dan pekerja, di klenteng tersebut juga ada beberapa pengunjung yang menyempatkan diri untuk melakukan sembayang.
"Hari ini saya sengaja nggak masuk kerja dulu buat sembayang, soalnya besok udah tutup dan lagi rumah saya dekat sama klenteng," ucap Hari Widjayanto.
Wahyuni menjelaskan untuk acara pada hari imlek nanti hanya akan ada sembayang.
"Kemudian dilanjut dengan acara makan-makan serta hiburan organ tunggal," katanya menambahkan.
Pada tahun sebelumnya, Wahyuni bercerita kalau pengunjung bisa sampai 5000 orang. Dia berharap tahun ini bisa bertambah. (Akr)