Masuk Penjara, Ahok Malah Tambah Tajir, Ternyata ini Penyebabnya?
Tak Mau Diajak Berantem Kawanan Preman, Pemuda ini Malah Alami Nasib Mengenaskan
Kampanye Pilgub, Ganjar Pranowo Kena Semprit Siti Atiqoh
Minuman itu diiklankan sebagai obat penghilang rasa sakit, obat anti depresi, dan afrodisiak, dan segera mendapatkan popularitas.
Namun, pada 1886 Atlanta County memberlakukan undang-undang tentang penyederhanaan, yang berarti penduduk di daerah dilarang memproduksi, membeli, atau menjual alkohol.
Aturan ini sangat mempengaruhi usaha Pemberton, dan dia terpaksa mengubah minumannya menjadi minuman non-alkohol.
Pemberton mendaftarkan Coca-Cola Company dan menyempurnakan resep rahasianya yang terkenal dengan bantuan teman lamanya Willis E. Venable.
Keduanya awalnya bermaksud mengiklankan minuman tersebut sebagai obat.
Namun secara tidak sengaja mereka mencampur sirup dasar dengan air berkarbonasi dan memutuskan untuk mengiklankan minuman tersebut sebagai soda yang menyegarkan.
Meskipun Pemberton memperkirakan jika Coca-Cola suatu saat akan menjadi "minuman nasional", namun awalnya tidak begitu populer, dan Pemberton mulai menjual haknya atas resep tersebut kepada rekan bisnisnya di Atlanta.
Demi Menjadi Naga, Pria Transgender & Trans-spesies Rela Rogoh Kocek Hampir Semilyar
Usai Gelar Pesta di Atas Rel Kereta Api, Tiga Sekawan Harus Hidup Dibalik Jeruji Besi
Masalah utamanya adalah minuman tersebut tidak menyembuhkan kecanduan morphine-nya, dan kesehatannya mulai memburuk dengan cukup cepat.
Morfin adalah zat yang mahal, dan Pemberton menghabiskan sejumlah besar uang untuk memuaskan hasratnya.
Dia meninggal karena kanker perut pada 1888, sakit parah dan praktis tidak memiliki uang sepeser pun.