Pembunuhan di Trenggalek

Sebelum Dicekoki Air Sampai Tewas, Perut Tukinem Juga Sempat Diduduki, Terungkap Peran 7 Tersangka

Penulis: David Yohanes
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban dan para pelaku pencekokan

Peranan 7 Tersangka

Polisi telah memeriksa 15 saksi dan menetapkan tujuh tersangka penyebab kematian Tukinem (51), warga Dusun Jeukgulung, Des Surenlor, Kecamatan Bendungan.

Penyidik Polres Trenggalek juga sudah memetekan peran masing-masing pelaku.

Rini Astuti, anak ke-2 Tukinem merupakan inisiator ritual yang menyebabkan kematian Tukinem.

Dia berperan mengguyurkan air ke tubuh Tukinem, memasukkan ikan teri ke mulut Tukinem dan memasukkan selang dengan air yang mengalir.

Jayadi Budi, menantu Tukinem menduduki kaki korban agar tidak berontak.

Jemitun, adik kandung Tukinem berperan menduduki perut korban dengan posisi telentang di tanah.

Suyono, adik ipar Tukinem berperan memegangi tangan korban.

Katenun, adik ipar Tukinem berperan memegangi tangan kiri dan membuka mulut korban.

Apriliani, keponakan Tukinem berperan menduduki kepala korban, tepatnya di bagian hidung. Tujuannya agar kepala Tukinem tidak bergerak-gerak.

Andris Prasetyo, keponakan korban berperan menyiramkan air dari selang saat posisi korban berdiri.

Rini, Jayadi dan Jemitun dijerat pasal 44 ayat (3) Undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Ancamannya hukuman penjara paling lama 15 tahun, dan denda Rp 45 juta.

"Mereka dijerat Undang-undang Penghapusan KDRT karena tinggal dalam satu rumah," terang Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana.

Sementara Suyono, Katenun, Apriliani dan Andris dijerat pasal 170 ayat (1) KUHP, tentang melakukan kekerasan bersama-sama kepada orang.

Mereka terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun.

Berita Terkini