Pilgub Jatim 2018

Harga Cabai dan Bawang Mencekik, Khofifah Langsung Blusukan ke Pasar Krian

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cagub Khofifah saat blusukan ke Pasar Krian, Sidoarjo, Selasa (13/3/2018).

TRIBUNJATIM.COM, KRIAN - Blusukan ke Pasar Krian Sidoarjo, Selasa (13/3/2018), dijadikan momen untuk menyerap aspirasi pedagang di pasar tradisional.

Salah satu yang menjadi temuan Khofifah adalah naiknya bahan-bahan dapur seperti cabai, bawang merah, bawang putih, yang mengalami kenaikan. Bahkan sampai naik hingga dua kali lipat.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Zila, pedagang Pasar Krian. Harga bawang merah mencapai Rp 24 ribu per kilonya. Padahal normalnya adalah Rp 16 ribu saja per kilo.

Begitu juga dengan cabai rawit. Jika normalnya harga cabai rawit hanya Rp 30 ribu per kilogramnya, saat ini naik sampai Rp 60 ribu. Dan tomat yang mulanya Rp 4 ribu, saat ini harga tomat perkilonya Rp 8 ribu.

"Tolong Bu Khofifah bisa menurunkan harga bahan dapur. Kalau naik terus susah bu, pembeli semakin sedikit, ini mahal naik terus padahal kulakannya ya di dekat sini," kata Zila.

Partai Gerindra Jadikan Kemenangan Mutlak Gus Ipul-Puti Soekarno Syarat Mutlak Masuk Caleg 2019

Hanya Demi Pisang Goreng, Kaesang Pangarep Rela Jauh-jauh Datang ke Lamongan

Menurutnya, saat ini pembeli memang tidak berkurang, namun jumlah belanjaannya yang berkurang. Sebab mayoritas pedagang yang jualan ataupun ibu rumah tangga tetap butuh bahan memasak tersebut, sehingga tidak bisa tidak dibeli.

"Semoga bu Khofifah jadi, tapi mohon, harga itu stabil, tidak naik turun. Bu Khofifah yang cocok jadi pemimpin Jawa Timur," kata pedagang cabai Pasar Krian, Siti.

Mendapat curhatan dari pedagang di Pasar Krian tersebut Khofifah, Khofifah mengaku masalah itu adalah permasalahan atau PR menahun.

"Tadi kita sudah pantau, harga bawang putih naik tinggi, lalu juga cabai, dan bawang merah. Mungkin karena sekarang ini musim hujan, namun ini yang harus disiapkan di pasar, bagaimana penyimpanan bawang merah itu harus ada, ini PR menahun," kata Khofifah.

Kapal Militer Tercepat se-Asia Diproduksi di Banyuwangi, Tentara Rusia Langsung Memborongnya

Selfie di Kolam Taman Perumahan Elit di Surabaya, Siswa SMP ini Akhirnya Tewas Mengenaskan

Tempat penyimpanan bawang merah, dan bahan-bahan yang lain itu harus ada di pasar tradisional agar membuat bahan tersebut bisa dapat tahan lebaih lama.

"Disediakan oleh pemerintah. Itu fungsinya pemerintah. Kayak nelayan butuh cold storage di Tempat Pelelangan Ikan, dan di Pasar Tradisional menurut saya butuh warehouse atau gudang," ucap Khofifah.

Hal tersebut sama dengan yang di pasar modern. Yang selalu memiliki tempat penyimpanan agar barangnya awet dan tidak habis stok saat persediaan minim.

Selain itu, ia juga menyarankan adanya agen perbankan KUR di pasar tradisional dan juga perbaikan infrastruktur.

Belasan Rekening Nasabah BRI Dibobol, Warga Kediri Panik dan Langsung Serbu ATM

(Surya/Fatimatuz Zahroh)

Berita Terkini