Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Stephen Hawking dikenal sebagai seorang fisikawan teoretis.
Ia menciptakan teori-teori kuantum fisika seperti teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking.
Selain seorang ilmuan, Stephen juga aktif menulis sebuah buku.
Produsen Kerupuk Rambak Mojokerto Keluhkan Sertifikasi Halal yang Tak Kunjung Turun
Salah satu tulisannya adalah A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut.
Sayangnya, ahli teori fisika asal Inggris ini meninggal dunia di usianya ke-76 tahun.
Stephen Hawking dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (14/3/2018).
Sebelum meninggal dunia, Stephen Hawking menjalani hidupnya di atas kursi roda.
Pasalnya, Stephen Hawking didiagnosis menderita penyakit motor neuron, Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) pada tahun 1963.
Bikin Terpesona, 5 Wanita Cantik ini Ternyata Hacker Andal, mulai Jadi Model hingga Kerja di Google
Penyakitnya tersebut membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya.
Pada tahun 1985, ia terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali.
Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer.
Kisah hidup Stephen Hawking sangat menginspirasi banyak orang.