Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kantor Cabang BRI Kediri diharapkan segera berkoordinasi dengan kantor pusat BRI di Jakarta dalam penanganan hilangnya uang nasabah. Upaya itu diharapkan kasusnya segera dapat diselesaikan dengan sigap.
"Segera dilakukan investigasi sehingga dapat diketahui dengan pasti pembobolan ini modusnya seperti apa ? Oknum pelakunya siapa ?," ungkap Slamet Wibowo, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Rabu (14/3/2018).
Selain itu Slamet juga mengingatkan pihak BRI untuk lebih intens berkoordinasi dengan OJK dan Bank Indonesia (BI).
"Koordinasi ini untuk menenangkan masyarakat agar supaya masyarakat lebih tenang, tidak
terpengaruh berita simpang siur yang tidak jelas," tambahnya.
Baca: Warga Blitar ini Kaget Saldo Tabungannya di BRI Habis
Sehingga nasabah dapat memastikan dapat menyimpan uangnya dengan aman. Selain itu terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat untuk secara rutin mengganti pin, dan merahasiakan pin-nya.
Disarankan jika melakukan transaksi di ATM untuk memilih ATM yang lokasinya aman. Upaya ini akan mengurangi resiko adanya korban skiming dan pembobolan rekening nasabah.
Dijelasakan, dari penjelasan pihak BRI sudah ada 33 laporan yang masuk.
"Mudah-mudahan tidak bertambah lagi," harapnya.
Saat ditanya pelaku pembobolan nasabah beropetasi dari luar negeri sejauh ini masih belum dapat dipastikan.
"Itu baru indikasi awal saja. Apakah pelaku dari orang asing belum pasti," tambahnya.
Apalagi perkembangan kejahatan yang berkaitan dengan teknologi informasi terus berkembang. Sehingga belum dipastikan apakah pelakunya dari luar negeri hanya dari uang yang ditarik tidak bulat.
"Pelakunya siapa belum pasti perlu pendalaman dan investigasi," jelasnya.
Baca: Fakta Baru Saldo ATM 87 Nasabah BRI Berkurang Misterius, Diduga Libatkan Sindikat Asing, Hingga . .
Sebelumnya Slamet telah meminta penjelasan Kepala Kantor Cabang BRI Kediri, Dadi Kusnadi terkait dengan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh BRI menyusul kasus hilangnya uang nasabahnya.