Pilgub Jatim 2018

Produsen Kerupuk Rambak Mojokerto Keluhkan Sertifikasi Halal yang Tak Kunjung Turun

Penulis: Aqwamit Torik
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khofifah saat mencoba proses pembuatan kerupuk rambak di Kauman, Bangsal, Mojokerto, Rabu (14/3/2018).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa lanjutkan navigasi programnya.

Kali ini ia berada di UMKM produksi kerupuk kulit atau rambak di Kauman, Bangsal, Mojokerto, Rabu (14/3/2018).

Dalam kunjungannya tersebut, Khofifah mencoba langsung cara memproses dan mengolah kulit sapi menjadi kerupuk rambak.

Selain itu, ia juga berinteraksi dengan para pengrajin kerupuk rambak, dan diketahui, setiap satu orang produksi kerupuknya bisa mencapai satu ton rambak per minggu.

(Bahan Baku Kerupuk Rambak Sulit Didapat, Khofifah: Pergub Pembatasan Kulit Sapi Impor Harus Dicabut)

Jumlah yang cukup besar tersebut ternyata mempunyai kendala yakni dari bahan baku kulit sapi yang sulit didapat.

Selain itu, kendala mengenai sertifikasi halal yang sulit didapatkan.

Mereka mengaku sudah mengajukan sertifikasi, namun hingga sekarang belum ada kelanjutan dari pihak yang mengeluarkan sertifikat.

"Industri ini sudah didatangi BPOM dan MUI, namun sampai sekarang belum ada sertifikat yang diterima dan tindak lanjutnya," ungkap Khofifah, Rabu (14/3/2018).

(Mulai Jatim Sejahtera hingga Harmoni, Nawa Bhakti Satya Resmi Diluncurkan, Berikut Uraian Programnya)

Padahal, adanya sertifikasi halal bisa menentukan pilihan pasar, yang menginginkan produk yang halal.

Menurut mereka, jika tidak ada, konsumen akan cenderung ragu dan memilih untuk tidak membeli.

"Penting untuk mereka terus diberi perhatian dan perlindungan, karena mereka sudah membuka lapangan kerja bagi masyarakat," jelas Khofifah.

Bahkan, diketahui banyak tenaga kerja perempuan yang mengerjakan mengurus kulit sapi di rumah.

Selain sertifikasi halal, kendala lainnya adalah soal pengiriman ke luar pulau.

(Fisikawan Meninggal Dunia, Stephen Hawking Jadi Trending Topic Twitter, Netizen Dunia Berduka)

Kendati sudah dikirim ke banyak daerah, namun pangsa pasarnya belum menyeluruh sampai ke luar pulau.

Di sentra UMKM tersebut diketahui ada 80 rumah tangga yang membuat kerupuk rambak.

Pihak UMKM sendiri berharap agar masalah perizinan serta sertifikasi halal dipermudah.

Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com

Berita Terkini