Saat itu, polisi mengabarkan Syafii sudah berada di RSUD Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Mojokerto.
“Pagi jam sembilan, saya ditelepon Polres Mojokerto, pakai ponsel suami saya. Mengabarkan Pak Syafii di rumah sakit. Saya langsung ke rumah sakit, sesampai di rumah sakit, tidak tahunya (suami) sudah di kamar mayat,” ucapnya lirih sambil menahan tangis.
Jalur Bromo Longsor, Wisatawan Terjebak dan Terisolir di Lautan Pasir
Masih menurut Ismiati, seluruh barang milik suaminya tidak ada yang hilang. Mulai kacamata, uang, dompet, Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun sepeda motornya.
Atas tragedi sang suami, Ismiati berharap polisi secepatnya mengungkap penyebab kematian suaminya, sekaligus menangkap pelaku jika Syafii meninggal karena pembunuhan.
“Yang membikin suami saya seperti itu supaya cepat ketemu. Kemungkinan meninggalnya suami saya ini ada yang tidak beres. Dibugili, tidak wajarlah pokoknya. Hasil visumnya saya juga belum tahu,” sergahnya.
Anak tunggal almarhum Syafii, bernama Adit (20) menambahkan, baginya, Syafii adalah sosok ayah yang istimewa.
“Beliau sangat 'gati' (perhatian) sekali," tegasnya.
Gara-gara Foto di Jalan Tol Waru-Juanda, Princes Syahrini Terancam Dihukum 18 Bulan Penjara
Menurutnya, dia dan keluarga sudah ikhlas dengan meninggalnya Syafii.
"Tapi ini negara hukum, jadi saya pasrahkan saja kepada yang berwajib untuk mengungkap kasus ini,” harapnya.
Jenazah Syafii sendiri sudah dikebumikan di makam desa Jombok, Kesamben, Jombang, Jumat malam (16/3/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30 WIB. (Surya/Sutono)