Telur Berdiri Tegak di Hari Tanpa Bayangan, Berkaitan dengan Tradisi Tionghoa? Ini Penjelasannya

Penulis: Ani Susanti
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi menegakkan telur

1. Saat Lichun (立春)

Ilustrasi mendirikan telur (TribunPekanbaru/SariRezki)

Lichun menandakan awal permulaan Musim Semi di Asia Timur.

Penetapan hari ini berasal dari kalender tradisional Asia Timur yang membagi tahun menjadi 24 bagian matahari.

(Arema Roar to Everywhere Jadi Jargon Baru Arema FC Musim 2018)

Lichun dimulai ketika matahari mencapai bujur langit 315° dan berakhir pada saat mencapai garis bujur 330°.

Lichun (istilah untuk garis bujur pertama) terjadi pada tanggal 4-5 Februari, dimana biasanya bertepatan atau agak bertepatan (15 hari pertama) dengan perayaan Imlek.

2. Saat Kau Chun

Kau Chun terjadi di tanggal 30 bulan 12 penanggalan Imlek (namun perhitungan tanggalnya bisa berubah-ubah).

3. Saat spring/vernal equinox (20 Maret)

Ilustrasi (ryanclarkphoto.com)

4. Saat summer solstice (21 Juni)

5. Saat autumnal equinox (23 September)

Bagaimana tanggapan para ilmuwan?

Rupanya, mereka beranggapan bahwa untuk menegakkan telur dapat dilakukan setiap hari.

Posisi matahari, bulan, dan bintang tidak ada hubungannya dengan aktivitas membuat telur berdiri.

(Mengenang Sosok Astronom Guillermo Haro, dari Penemu Bintang Hingga Kisah Cintanya)

Pada 19 Maret 1945, majalah Life melaporkan bahwa Albert Einstein skeptis bahwa equinox memiliki dampak terhadap keseimbangan telur.

Manajer Planetarium dan Program Sains di Hudson River Museum, Marc Taylor, menyebut hal tersebut sebagai mitos.

"Kamu bisa mencobanya, bahkan jika tak sedang equinox..." ujar Taylor.

Berita Terkini