TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Ilman hanya bisa meringis saat ditangkap polisi atas kasus dugaan pengedar ganja. Kini, bujangan 23 tahun ini harus mendekam di sel tahanan Mapolres Pasuruan, Jawa Timur.
Ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ia mengaku sudah dua bulan menjadi pengedar ganja.
“Saya sebelumnya jadi kuli bangunan. Saya sudah dua bulan, dan dua kali menjual ganja di Pasuruan sini,” kata Ilman kepada surya.
Ilman menjelaskan, cara dia menjual ganja ini. Biasanya, ia hanya menerima orderan melalui pesan singkat. Selain itu, ia tidak melayaninya. Bahkan, ia memiliki kode khusus untuk membeli ganja di dirinya.
Baca: Pendaki Puncak Lawu Magetan Tewas Gantung Diri
“Kalau tidak menyebutkan becak, saya tidak melayaninya. Bagi saya, ganja ini saya sebut becak. Ini hanya untuk mengelabuhi orang saja. Jadi, cukup kirim pesan becak berapa gram gitu, langsung saya layani,” terang dia.
Bujangan yang tidak lulus sekolah menengah atas ini mengaku untung yang didapatkannya setiap paket itu sekitar Rp 300.000 – Rp 500.000. Ia mengaku, tergantung pesanannya saja.
“Semakin banyak yang pesan, ya semakin banyak untungnya. Satu paket itu biasanya, saya dapatkan dari teman saya hanya Rp 500.000,” tambah dia.
Baca: Kunjungi Sentra Ukir di Desa Karduluk Sumenep, Gus Ipul Belanja Produk Pengerajin
Menurut Ilman, satu paket itu, biasanya lebih dari 10 gram. Ia mengatakan, sebelum mengedarkan ganja, ia merupakan pecandu ganja. Ia mengenal ganja dari temannya. Awalnya, ia hanya disuruh mencoba-coba.
“Saya disuruh merokok yang sudah dicampuri ganja awalnya. Selanjutnya, saya ketagihan. Rasanya itu enak, dan bisa menambah nafsu makan saya,” ungkap dia.
Dikatakan Ilman, hasil dari menjual ganja, ia gunakan untuk persiapan masa depannya. Ia mencukupi kebutuhan sehari-harinya, dan masa depannya, termasuk rencana pernikahan dengan kekasihnya.
“Saya punya pacar. Kalau hanya mengandalkan uang dari hasil kuli bangunan tidak akan pernah cukup,” sesal dia. (lih)