Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN – Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo resmi mengukuhkan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pencapaian Indikator Kinerja Daerah dan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Pasuruan untuk periode 2025–2029.
Prosesi pengukuhan berlangsung di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan, Rabu (20/8/2025) siang.
Dalam struktur baru tersebut, Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, ditunjuk sebagai Ketua Satgas Percepatan Kinerja Daerah.
Sedangkan Bupati Rusdi bertindak sebagai pengarah. Untuk Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah, kepemimpinan diamanahkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko.
Satgas Percepatan Kinerja Daerah dibagi ke dalam empat kelompok kerja (Pokja).
Baca juga: Pimpin Upacara Detik-detik Proklamasi, Bupati Mas Rusdi Ajak Warga Pasuruan Syukuri Kemerdekaan
Masing-masing Pokja difokuskan pada isu strategis, yakni: peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), penurunan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka, peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup, serta peningkatan indeks reformasi birokrasi.
Mas Rusdi, sapaan akrabnya menegaskan, setiap Pokja memiliki tugas spesifik, namun tetap harus bergerak sinergis.
Ia mencontohkan, Pokja penurunan kemiskinan tidak hanya berhenti pada penghitungan angka sesuai metadata BPS, melainkan juga melakukan evaluasi berkala atas pelaksanaan program, mulai dari ketepatan sasaran penerima manfaat hingga capaian outcome.
Baca juga: Pemkab Pasuruan Sampaikan Rancangan KUA-PPAS 2026, Fokus Hilirisasi & Peningkatan Produktivitas UMKM
“Setiap Pokja punya tugas sendiri-sendiri, tapi kuncinya tetap bersinergi. Targetnya jelas, capaian indikator kinerja daerah harus lebih baik,” tegasnya.
Menurut Rusdi, pembentukan empat Pokja tersebut dilatarbelakangi belum optimalnya capaian kinerja di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga birokrasi.
Karena itu, ia mendorong setiap Ketua Pokja segera menyusun rencana aksi secara detail, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan seluruh elemen Pentahelix—pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat.
“Outputnya sudah ditentukan. Kalau pendidikan, ya indikatornya menurunnya angka anak putus sekolah. Kalau kesehatan, harus mampu menekan AKI dan AKB, mengurangi prevalensi penyakit menular, hingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Semua itu harus terukur,” ungkapnya.
Selain Satgas, Mas Rusdi juga menyoroti tantangan besar percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Ia menargetkan Pasuruan dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada tahun 2029.