'Anak Setan' Bikin Kasek SMAN 2 Kota Malang Dicopot, Siswa Kompak Sorak Retno Out dan Sujud Syukur

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala SMAN 2 Kota Malang Dwi Retno (kanan) bersama Wakapolsek Klojen di aula SMAN 2 Kota Malang saat forum dialog/mediasi tertutup, usai didemo ratusan siswa, Kamis (5/4/2018).

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dwi Retno langsung dicopot dari jabatannya sebagai Kepala SMAN 2 Kota Malang, Kamis (5/4/2018). 

Setelah dicopot, Retno dipindahtugaskan ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Kota Malang dan Kota Batu.

Pencopotan Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Malang tersebut sesuai tuntutan ratusan siswa yang menggelar aksi demonstrasi, di halaman sekolah. 

Para siswa tidak terima dengan ucapan kasar dan tidak patut Retno yang menyebut siswa didiknya adalah Anak Setan.

Pencopotan Retno disampaikan langsung oleh Tri Suharno, Ketua MKKS SMA Negeri Kota Malang mewakili Dindik Jatim Cabang.

"Mulai hari ini (Kamis) Bu Retno dipindah. Besok sudah ada penggantinya Plt (Pelaksana Tugas)," tegas Tri Suharno kepada para siswa lewat pengeras suara.

Tak Terima Disebut Anak Setan, Ratusan Siswa SMAN 2 Kota Malang Demo Kasek Turun jadi Jabatannya

Mendengar itu, ratusan siswa yang berada di luar aula dan sejak Kamis pagi menggelar demonstrasi langsung berteriak senang dan histeris.

"Alhamdullilah, Kepala Sekolah akhirnya dicopot," tegas para siswa, sambil sujud syukur.

Namun penggantinya siapa, belum diketahui. "Kemungkinan ya dijabat oleh Kepala Sekolah yang ada di Malang," tutur Tri  Suharno, kepada suryamalang.com di SMAN 2 Kota Malang.

Setelah tuntutan para siswa dipenuhi, mereka diminta segera mengemasi atribut dan barang yang dipakai demonstrasi. Begitu juga spanduk yang dipasang di atas aula.

Didemo Massa Karena Sebut Siswanya Anak Setan, Retno Kasek SMAN2 Kota Malang Langsung Dicopot

Sementara Kapolsek Klojen Budi Harianto meminta siswa agar tidak euforia dengan terkabulnya tuntutan itu.

"Segera pulang dan jangan konvoi di jalan," ucapnya, mengingatkan.

Usai memberi penjelasan, ratusan siswa bernyanyi lagu Sayonara di lapangan basket.

Halaman
12

Berita Terkini