Sebut Kitab Suci Itu Fiksi, Rocky Gerung Disindir Denny Siregar, Tapi Netizen Malah Bahas Enny Arrow

Penulis: Januar
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Denny Siregar dan Rocky Gerung

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini nama Rocky Gerung menjadi perbincangan netizen.

Itu terkait pendapat Rocky Gerung yang mengatakan kitab suci adalah fiksi menuai kontroversi.

Ada yang pro, ada yang kontra.

Seperti diketahui, Rocky mengatakan bahwa kitab suci adalah hal yang fiksi, namun berbeda dengan fiktif.

Baca: Pengakuan Mahasiswi dan Siswi SMA yang Jadi PSK, Jual Diri Usai UNBK hingga Caranya Hadapi Om-om

Hal ini lantaran menurut Rocky Gerung, kata fiksi dianggap negatif karena dibebani oleh kebohongan, sehingga fiksi itu selalu dimaknai dengan kebohongan.

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan makna telos yang dalam bahasa Yunani yang memiliki arti akhir, tujuan ataupun sasaran.

Rocky kembali menekankan bahwa fiksi adalah baik, sedangkan yang buruk adalah fiktif.

Baca: 5 Fakta Siswi Cantik yang Jadi PSK Usai UNBK, Terungkap Semua Berawal Saat Dituduh Curi Uang Sekolah

"Dalam literatur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi. Kimianya sama. Orang berdoa dan baca novel kimianya sama, di dalam tubuh sama. Jenis hormon yang diproduksi sama," kata Rocky Gerung pada program ILC.

Sejumlah pihakpun berpendapat. Salah satunya penggiat media sosial, Denny Siregar.

Dilansir dari TribunTimur, Menanggapi pernyataan itu, Denny Siregar membalas dengan caranya sendiri.

Denny menuliskan catatan panjang di akun facebook pribadinya.

Baca: Kebakaran di TP 6, Pria Ini Lompat dari Lantai 3, Sempat Berdiri Tapi Kondisinya Kini Mengerikan

"ENNY ARROW, KITAB FIKSI TERBAIK..

Kisah fiksi yang paling saya suka dulu adalah karangan Enny Arrow..

Enny Arrow adalah nama fiksi. Ditengarai, banyak yang mencatut nama Enny Arrow dibuku stensilan yang mereka buat sendiri supaya layak jual di bangku belakang bus sambil ditutupi majalah remaja Anita sebagai penyamaran.

Harganya yang gak fiksi, seribu rupiah yang bagi anak sekolah waktu itu sangat berguna untuk beli sebungkus rokok karena pengen seperti bintang iklan yang bebas-bebas aja merokok di layar televisi.

Pemerannya seperti Tante Sonja dan Johan pun fiksi. Mereka selalu ada di hampir setiap seri Enny Arrow, seperti bintang utama yang "gada lu gak h***y..".

Baca: Ingat Lisa “Face Off” yang Alami KDRT? 14 Tahun Berlalu, Tak Disangka Nasibnya Sekarang Jadi Begini

Entah kenapa tante Sonja selalu digambarkan sebagai seorang istri muda dari kelompok ekonomi mapan dengan gaya menggoda yang selalu mengincar pria remaja karena ia haus belaian. Sedangkan Johan biasanya mahasiswa yang kiriman duitnya selalu kurang, dan butuh tambahan sekaligus menyalurkan keinginan terpendam yang mampet di bangku belakang.

Semuanya fiksi. Tapi Enny Arrow mampu merangkai semua itu menjadi sebuah imajinasi tingkat tinggi. Terutama imajinasi pria beranjak dewasa yang kumisnya masih "tumbuh segan mati pun sungkan".

Bahkan bahasa Enny Arrow dulu bisa disamakan dengan bahasa sastra kelas pujangga, seperti "meng******h", "meng********g", "me*****h-d**a*" dan banyak lagi.

Malah dulu ada bahasa yang tidak saya mengerti seperti "b***nya halus layaknya rumput manila". Sesudah agak dewasa saya tanya sama pedagang tanaman, mereka bilang rumput manila itu sejenis rumput jepang atau rumput teki.

Itulah fiksi model Enny Arrow..

Baca: Suami Kerja, Istri Malah Ngamar Sama Pria Lain, Semuanya Terungkap Lewat Tisu dan Kondom Bekas

Ketika ada ribut-ribut tentang pernyataan Rocky Gerung bahwa kitab suci itu fiksi, saya jadi teringat kembali ke sekian puluh tahun lalu.

Mungkin Rocky Gerung waktu remaja sama seperti saya dulu, yang menganggap bahwa karya fiksi Enny Arrow adalah kitab suci yang wajib dibawa ketika ke kamar mandi..

Jadi kita berprasangka baik ajalah sama dia. Kasian kan kalo dia di demo jutaan umat di Monas setiap habis Jumatan ?

Seruput..,"

Baca: Suami Kerja, Wanita Ini Malah Ngamar Sama Pria Lain, Semuanya Terungkap Lewat Tisu dan Kondom Bekas

Postingan Denny langsung direspon netizen.

Hanya dalam waktu sekitar tiga jam usai diposting, tulisan Denny sudah dibagikan 176 kali dan mendapat 1.800 reaksi.

Selain itu, sudah dikomentari 391 kali.

Baca: Kejar Jokowi Saat Touring Naik Motor, Identitas Pria yang Bertelanjang Dada Akhirnya Terungkap

Postingan Denny langsung direspon netizen.

Hanya dalam waktu sekitar tiga jam usai diposting, tulisan Denny sudah dibagikan 176 kali dan mendapat 1.800 reaksi.

Selain itu, sudah dikomentari 391 kali.

Berikut beberapa komentar netizen;

Baca: Masak Rendang Ayam, Peserta Master Chef Ini Malah Diusir Juri, Netizen Ramai-ramai Membela

Triadi: Masalahny gak ad manfaat politik nya, jdi yaaa kagak ada demoo.. nasbung ny disimpen aja klo2 ad yg keseleo lidah lg besok musuh2 mereka.

Lesto Prabhancana Lesto: Adakah yang merasa kitabsucinya fiksi imajiner? Nunggu aksi dari yang kemarin demo...

Jhon Piter Manalu: Rocky gerung, omongannya sampai ke langit.. tp nyata orangnya masih di dasar jurang. Profesor Blunder. (emoji)

Ko Bitek: Untuk sementara demo tersendat, pencari dana lewat travel sudah masuk kepolisian sedangkan dana yg sudah masuk habis untuk biaya yg buron sekian..

Baca: Masak Rendang Ayam, Peserta Master Chef Ini Malah Diusir Juri, Netizen Ramai-ramai Membela

Hery Pramono: Profesor fiksi ternyata nostalgia dg kitab sucinya sewaktu remaja hahaha

Tantry Wulandari: Bang.. Ngapa jadi muncul buku2 beginian.. Terlalu (emoji) Haram , gara2* abang nicbbbh

Su Yanthi: Benerr Bang Denny sttsnya lbh laku keras, membahas fiksinya eny arow drpd bahas mslh politik.... Masbullohh??!hh

Baca: Lama Tak Muncul di TV, Tak Disangka Begini Nasib Derek Peserta Big Brother Indonesia Ini Sekarang

Mikhael Malau: Enny Arrow,
adalah nama yang begitu melekat
dalam dunia penulisan Indonesia
pada tahun 1977-1992,
karya-karyanya adalah yang paling banyak
dibaca generasi muda Indonesia,
terlahir dengan nama Enny Sukaesih Probowidagdo,
lahir di Desa Hambalang, Bogor tahun 1924.

Feby Faisal: Pinjeeeem bang Denny bukunyaaaa dunk

Berita Terkini