TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Polisi dari Polres Trenggalek menangkap Hadi (41), warga Dusun Karangtengah, Desa Sukorame, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Senin (16/4/2018).
Petani yang juga pengajar tari barongan ini diduga mencabuli sekurangnya 10 anak yang belajar padanya.
Terungkapnya pencabulan yang dilakukan HM bermula pada keresahan warga di sekitar rumahnya.
HM kerap mengumpumpulkan anak-anak dan mengajar tari barongan.
Warga sudah sering memeringatkan HM, namun tidak pernah digubris.
Puncaknya pada Kamis (12/4/2018) warga bersama polisi membubarkan aktivitas di rumah HM.
Lebih 5 Tahun Operasi di Jatim, Jaringan Pesta Seks Tukar Pasangan ini Modal Fantasi dan Buku Nikah
Ketika itu beredar kabar ada pesta miras dan seks bebas di rumah HM. Namun Polisi memastikan tidak ada miras dan seks bebas.
Polisi mengevakuasi anak-anak berusia 10 hingga 15 tahun yang belajar kepada HM ke Polsek Gandusari.
Saat itu ada 15 anak laki-laki dan tujuh anak perempuan. Mereka bergabung dalam grup jaranan dengan nama IPENKA yang diketuai HM.
Dari pengakuan anak-anak ini, mereka kerap melakukan ritual pengisian pulung.
Mengharukan, Sesaat Sebelum Meninggal, Sopir Dump Truck Sempat Lakukan Upaya Tak Terduga ini
Ritual ini kerap membuat mereka kesurupan. Dari pengembangan pembubaran kegiatan ini, ternyata ada korban yang melapor telah dicabuli HM.
“Kami telah melakukan penyisiran di rumah HM untuk menemukan barang bukti, antara lain selimut, barongan, serta berbagai barang lain,” terang Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana, Selasa (17/4/2018).
Saat ini sudah ada 10 korban yang sudah diketahui. Dari 10 korban itu satu di antaranya sudah diperiksa, dan terbukti ada pencabulan.
Sedangkan 9 di antaranya masih menyusul akan diperiksa. Korban dengan inisial WR (13) siswi sebuah SMP di Tulungagung dicabuli HM pada Kamis (21/3/2018) lalu.
Lompat Jendela Keluar dari Kamar Cewek, Siswa Madrasah Tsanawiyah ini Telanjang Bulat Dikejar Warga
Saat itu WR berangkat ke rumah HM terjatuh dari motor dan kakinya lecet. Sesampai di tujuan, HM pura-pura mengobati luka WR.
HM mengolesi kami WR dengan minyak urut. HM kemudian mengajak WR ke dalam kamar, dengan alasan akan diberi mantra pager urip.
Tujuannya agar WR tidak mendapatkan marabahaya. Namun di ruang kamar yang ditutup itu, HM mencabuli WR.
Pascapenggrebekan yang dilakukan warga, WR menceritakan kejadian itu ke orang tuanya. Orang tua WR kemudian melapor ke polisi.
“Kami masih mengembangkan kasus ini, karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain di luar yang 10 itu,” tambah Sumi.
Usai Gadaikan Mobil Rental Murah Meriah, Pria Surabaya ini Malah Jalan Kaki di Sekitar Kantor Polisi
Sumi juga berharap, jika ada anak-anak lain yang pernah dicabuli HM untuk segera melapor.
Dari pemeriksaan sementara, HM mencabuli anak-anak ini karena ditinggal istri bekerja di Malaysia.
Setiap kali melakukan perbuatannya, HM menggunakan modus pengisian pulung.
Kini HM sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kasusnya kini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Trenggalek. (Surya/David Yohanes)