“Salah satu isinya, kita bikin model gaya baru membantu pemasaran desa wisata. Misalnya candi, kita bisa manfaatkan teknologi augmented reality atau AR berbasis aplikasi interaktif, yang memadukan obyek virtual berupa teks, gambar, animasi ke dunia nyata. Ini mudah untuk menyasar kaum millennial. Bisa juga untuk pembelajaran di sekolah,” ujar dosen tamu di Kokushikan University Jepang tersebut.
Gus Ipul-Puti ingin desa-desa wisata bisa terhubung dengan pusat-pusat ekonomi sekitarnya.
Sejumlah desa wisata, misalnya, begitu areanya dibuka dan dipopulerkan, akan mengungkit pergerakan ekonomi warga setempat.
“Sekarang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, media sosial, social messenger, desa-desa wisata bisa cepat dikabarkan dan diketahui masyarakat luas. Tentu fasilitas dan kapasitas kelompok warga pengelolanya juga kita tingkatkan,” kata Mbak Puti.
Baca: VIDEO: Diduga Tak Kuat Menanjak, Mobil ELF Terperosok ke Sawah di Plaosan Magetan, Tiga Tewas
Candi Pari yang dikunjungi Puti Guntur terletak di Porong, Sidoarjo.
Candi ini peninggalan Hayamwuruk, raja terbesar Majapahit.
Bersama warga setempat, Puti mendiskusikan pengembangan Candi Pari sebagai destinasi wisata di Sidoarjo.
“Bisa juga ditunjang dengan mengungkit tumbuhnya pelaku UMKM di sekitar sini, jika tingkat kunjungan masyarakat signifikan,” pungkas Mbak Puti.
Baca: VIDEO: Kunjungi Situs Candi Pari Porong, Mbak Puti Disambut Warga dan Kartini Kecil
Yuk follow Instagram TribunJatim.com