Operasi Patuh Semeru 2018

Seminggu ini Satlantas Polres Pasuruan Tilang 7.000 Pengendar Motor

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TAK TERTIB : Satlantas Polres Pasuruan saat melakukan razia pintu masuk Gading Taman Safari (TSI) II Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (2/4/2018) pagi.

 TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Satlantas Polres Pasuruan kembali melakukan razia dalam rangka Operasi Patuh Semeru 2018 di pintu masuk Gading Taman Safari (TSI) II Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (2/4/2018) pagi.

Dalam razia kali ini, Korps Bhayangkara menindak 500 pengendara yang melanggar aturan dan tata tertib dalam berlalu lintas.

Dari catatan yang ada, selama tujuh hari operasi patuh, polisi sudah menindak 7.000 pengendara yang melanggar tata tertib berlalu lintas.

Jumlah pelanggar ini paling banyak didominasi pelanggaran tidak menggunakan helm, tidak ada spion, berbocengan lebih dari satu, dan masih banyak pengguna kendaraan di bawah umur.

KBO Satlantas Polres Pasuruan Iptu Misman mengatakan, dalam rangka operasi patuh ini, pihaknya sengaja menggelar apel pasukan di jalur trouble spot dan black spot.

Baca: Real Madrid Catat Ikut Final Liga Champion 4 Kali dalam 5 Tahun, Rekor Sejak 1973

Jalur trouble spot ini merupakan jalur yang rentan kemacetan lalu lintas di setiap harinya, salah satu contohnya Sukorejo ini.

Sedangkan, jalur black spot, adalah jalur yang rentan kecelakaan seperti di jalur Purwodadi - Purwosari atau sebaliknya.

"Kami memang sengaja melakukan giat disini, salah satu tujuannya itu untuk menekan angka kecelakaan di jalur - jalur berbahaya seperti di trouble dan black spot ini," katanya.

Baca: Mengenang Sosok Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Justru Tak Selesaikan Sekolah

Dikatakan dia, jumlah pelanggar ini memang relatif. Tidak bisa disebut banyak dan tidak bisa disebut sedikit. Namun, mayoritas banyak pengguna jalan yang mulai sadar tentang pentingnya tertib berlalu lintas saat berkendara.

"Tapi, mayoritas semua sudah punya SIM, dan mau berubah untuk menjaga ketertiban dalam berlalu lintas. Selain represif, kami juga akan melalukan preventif. Kami akan sampaikan dan sosialiasaikan kepada pengguna kendaraan bermotor untuk selalu berhati - hati dalam berkendara," pungkas dia. (lih)

Berita Terkini