TRIBUNJATIM.COM - Serangkaian teror bom terjadi di Surabaya.
Tak hanya Surabaya, Sidoarjo juga alami aksi teror bom.
Kejadian pertama yang disoroti adalah peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.
Tiga gereja tersebut antara lain Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.
Aksi teror tersebut menelan sejumlah korban meninggal dan luka-luka.
Kapolri Klarifikasi tentang Pernyataan Keluarga Dita Supriyanto Pernah ke Suriah
Malam harinya, bom kembali meledak di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, pukul 20.30 WIB.
Belum reda kesedihan warga Surabaya karena teror bom yang datang dalam waktu yang bersamaan, kini muncul teror baru.
Kali ini sebuah bom meledak di Mapolrestabes Surabaya.
Bom meledak pada Senin (14/5/2018) pagi, sekitar pukul 08.50 WIB.
Beberapa Mahasiswa Asing Unair Minta Pulang Usai Negara Asalnya Sudah Terbitkan Travel Warning
Dari serangkaian aksi teror tersebut terdapat tiga fakta yang sama.
Dikutip dari beberapa sumber artikel, berikut beberapa fakta yang sama dari serangkaian teror bom yang terjadi.
Libur Kegiatan Belajar Mengajar di Kota Surabaya Akan Diperpanjang
1. Pelaku satu keluarga
Pelaku dari tiga aksi teror yang terjadi Surabaya dan Sidoarjo sama-sama merupakan satu keluarga.
Kejadian pertama adalah peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.
Aksi tersebut dilakukan Dita Supriyanto bersama istri dan empat orang anaknya.
5 Fakta di Balik Pelaku Teror Bom Polrestabes Surabaya, Ada Hubungan dengan Pengeboman di 3 Gereja