TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Dua bomber di Surabaya dan Sidoarjo, yang identitasnya diketahui bernama Puspitasari dan Puji Kuswati ternyata pernah tinggal di Magetan.
Keduanya baru pindah ke Surabaya setelah menikah.
Namun, polisi baru berhasil mengendus seorang diduga bomber, yakni Puspitasari.
Sedang Puji Kuswati yang mengebom Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya konon sejak kecil hidup bersama orangtua asuh di Desa Krajan, Parang, Magetan itu masih diperdalam.
Kisah Anton Bomber Rusun Sidoarjo, Sosok Cerdas yang Belasan Tahun Tak Mau Tinggali Rumah, Hingga. .
Karena identitas yang disebut di media sosial (FB) alumni SMAN 2 Magetan, ternyata tidak ditemukan di sekolah itu.
"Hasil konfirmasi di SMAN 2 Magetan, kami tidak menemukan identitas Puji Kuswati itu. Tapi nanti akan kita update lagi. Hasil sementara, yang ada di medsos itu bukan warga Magetan," kata Kapolres Magetan AKBP Muslimin kepada Surya, Senin (14/5-2018).
Menurut Kapolres, polisi masih menunggu laporan lengkapnya, atau memang itu benar bukan warga Magetan.
Sedang Puspitasari bomber di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo, benar pernah tinggal sementara waktu di Maospati, namun dia besar di Surabaya.
"Informasinya, dia (Puspitasari) pernah tinggal di Jalan Sikatan, Maospati. Tapi itu hanya sementara, dan besar di Surabaya. Masalah detilnya, kami akan monitoring," ujar Muslimin.
Ajak 4 Anaknya yang Bocah Bunuh Diri Bom 3 Gereja, Begini Perilaku Aneh Keluarga Dita dan Puji
Korban Tewas Pertama yang Teridentifikasi, Astaga Ternyata Seorang Bocah, Sedang Adiknya Kritis
Muslimin berharap, Polres Magetan hanya back-up dan monitoring, tapi bila itu diperlukan, akan ditindaklanjuti.
"Sekarang ini oleh pimpinan diperintahkan siaga satu, artinya meningkatkan kegiatan Kepolisian, termasuk menjaga wilayah perbatasan, razia kendaraan bermotor, dan pengamanan wilayah berskala besar bersama TNI dan aparat lainnya," jelasnya.
Sementara hasil penelusuran Surya, bomber yang disebut Puspitasari itu, nama aslinya Sari Puspitarini, lahir dan besar di Maospati, Kabupaten Magetan.
Sari Puspitarini baru pindah ke Surabaya setelah melakukan pernikahan dengan Anton Febriantono di KUA Maospati tahun 1999.
Dita si Pengebom Gereja di Surabaya Pernah Kuliah di Unair, Tapi Drop Out Gara-gara . . .
"Sesuai data disini, Sari Puspitarini bukan Puspitasari, menikah dengan Anton Febriantono, Senin 25 Oktober 1999, dengan daftar nikah nomor 380/52. X/ 1999,"kata Khumaidi penghulu di KUA Maospati kepada Surya, Senin (14/5-2018).
Hal yang sama juga dikatakan Jarwati, bekas teman bermain Sari Puspitarini yang rumahnya berhadapan di Jalan Sikatan, Kelurahan/Kecamatan Maospati, Magetan.