"Ada satu orang tadi yang saya lihat datang ke kos situ (tempat terduga tinggal)," terang Kholil.
Ia menambahkan sempat mendengar ada sekutar 10 tembakan terjadi disana.
"Saya kurang tahu persisnya ya itu suara letusan dari bom atau tembak, tapi kalau saya hitung ada sekitar 10 letusan," lanjutnya.
Seirama dengan Kholil, warga Sikatan Surabaya bernama Alif Bachtiar mengungkapkan hal serupa.
"Iya, ada sekitar 10 tembakan," sahutnya pada TribunJatim.com.
Alif menuturkan terduga teroris tinggal di rumah kos itu sekitar setahun lalu.
Dari video yang diunggah TribunJatim.com, ada sejumlah personel kepolisian dari Satbrimob, Tim Densus 88 Anti Teror, hingga Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Bahkan, warga sekitar masih terlihat mengelilingi sekitar TKP lantaram ingin melihat lebih dekat kejadian itu.
Sejumlah mobil ambulan dan minibus yang dikendarai aparat kepolisian dan tim inafis juga terlihat berlalu lalang disana.
Hingga kini, TribunJatim.com masih menunggu konfirmasi kejadian itu pada pihak terkait.
Suasana Rumah Teroris
Sejumlah tumpukan genteng dan batu terlihat di halaman rumah teroris yang disergap kepolisian di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, Anton Ferdiantono.
Hal itu terlihat ketika TribunJatim.com mendatangi kediamannya yang berlokasi di Jalan Manukan Kulon Blok 19 H nomor 19 RT.11 RW.5, Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya.
Ketua RT.11, RW.5, Manukan Kulon Surabaya, Budi Santoso mengatakan rumah itu telah puluhan tahun tak ditempati Anton dan keluarganya.
Bahkan, kondisi runahnya pun terlihat terbengkalai.