Kedekatan Tutik dengan keluarga di Solo menjadikan almarhumah selalu ingin balik ke kota kelahiran Presiden Jokowi bila terjadi apa-apa pada dirinya.
Bahkan sebelum peristiwa nahas menimpa Tutik, ia sering menelepon keluarga di Solo dan meninggalkan satu pesan khusus.
"Sebelum meninggal, almarhumah sering menelpon di keluarga Solo," jelas Tri.
Baca: VIDEO: Momen Mengharukan Tri Rismaharini-Djarot Saiful Hidayat Kunjungi Anak dan Istri Aloysius Bayu
"Tutik selalu berpesan kalau terjadi apa-apa minta dibawa ke Solo," tambahnya.
Tak hanya itu, Tutik juga berpesan kalau meninggal ingin didandani yang cantik.
Menurut rekan satu gerejanya, Tutik didandani cantik dan mengenakan kebaya.
Baca: Heboh Postingan Terakhir Aloysius Bayu, Berani Hadang Teroris Masuk Gereja Hingga Tewas Mengenaskan
Meski hidup mandiri, lanjut Tri, Tutik jarang mengeluh sakit.
Tubuh Tutik yang kuat dan segar hingga banyak membuat orang salah sangka tentang umurnya.
"Umurnya hampir 70 tahun tapi tidak terlihat seperti perempuan berumur seperti itu. Energik sekali dia," jelas Tri.
Baca: Tetangga Sebut Ada Sosok Misterius Datangi Rumah Pelaku Sebelum Aksi Pengeboman Tiga Gereja Surabaya
Tri menambahkan saat muda, rupanya Tutik, adik kandung ibunya itu menjadi atlet sepeda di Kota Solo.
Ia masih mengingat saat Tutik berlatih melaju mengayu sepeda di Stadion Sriwedari Solo.
Kabar meninggalnya Tutik, diterima keluarga usai pulang menghadiri pesta pernikahan.
Baca: Pesan Terakhir Keluarga Dita Supriyanto Semasa Hidup, Ayah-Ibu-Anak Pengebom 3 Gereja Surabaya
Setiba di rumah, Tri mendapati pesan di handphone-nya yang mengabarkan Tutik menjadi korban bom di Surabaya.
Mendapatkan kabar buruk itu, Tri langsung menuju Surabaya
Nahas, setibanya di Mojokerto, Tri mendapatkan informasi, Tutik sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Angkatan Laut Surabaya.
Baca: Mengintip Buku Panduan Teroris Bom Surabaya untuk Nyamar Jadi Warga Biasa, Astaga Merinding Bacanya!