TRIBUNJATIM.COM - Masih ingat pesulap bernama Pak Tarno?
Pak Tarno merupakan pesulap yang terkenal dengan gaya kocaknya.
Karirnya melejit sejak mengikuti ajang The Master 2005.
Dikutip dari Wikipedia, sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri.
Ayahnya meninggal dunia, sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain.
Baca: Gheziya Sempat Menangis Sepanjang Malam, Aa Gym Ungkap Kondisi Terakhir Cucunya sebelum Meninggal
Karena tidak mampu membeli beras, ia hanya bisa makan jagung.
Pada umur 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian.
Karena tidak punya cukup uang, awal tahun 1970-an ia pergi dengan menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi, kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari, Brebes
Di Jakarta, ia bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling, kemudian beralih bekerja sebagai penjual martabak keliling.
Ketika berjualan martabak keliling, ia mempunyai trik untuk menarik anak-anak untuk membeli dagangannya, yaitu setelah dagangannya habis ia akan mempertunjukan sulap.
Baca: Cucu Aa Gym Meninggal Dunia, Tulisan Putrinya Ghaida Tsurayya Tentang Kematian Bikin Merinding
Suatu ketika saat ia berjualan di sekolah, ada seorang guru sekolah tersebut yang melihat aksi sulapnya, dan orang tersebut menyarankan untuk ikut ajang pencarian bakat 'The Master' Season 3.
Dalam ajang tersebut—meskipun tidak memenangkannya—ia diberi gelar 'Master of Traditional Magic' oleh Deddy Corbuzier.
Setelah itu, ia ditawari untuk membintangi dan menjadi presenter di sejumlah acara televisi.
Namun semenjak itu, Pak Tarno menghilang bagai ditelan bumi.
Seiring berjalannya waktu, karier pak Tarno semakin meredup.